100 Ekonom Ngumpul Bareng, 3 Pilar Penguatan Ekonomi RI Jadi Sorotan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia memerlukan penguatan di tengah ketidakpastian akibat kombinasi atas tekanan global dan domestik. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi untuk mendorong perekonomian Tanah Air agar lebih kuat dan resilien, guna mencapai pertumbuhan yang inklusif.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menuturkan tantangan fluktuasi ekonomi ini harus dihadapi suka atau tidak suka. Namun, dia yakin di tengah ketidakpastian ini, pasti ada peluang yang bisa diambil.

"Ini peran penting resiliensi ekonomi domestik bukan hanya cara bertahan resiliensi kita mampu bertahan di ketidakpastian ini, tetap tumbuh meski krisis," ujarnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Esther menuturkan ada tiga pilar penguatan ekonomi domestik bagi penguatan fundamental.

Pertama adalah penguatan ekonomi domestik. Menurut INDEF, penguatan pasar domestik yang kokoh penting untuk mendorong ekonomi. Kedua adalah kemandirian ekonomi nasional.

"Kemandirian ekonomi nasional ditekankan Prabowo bagaimana kita tidak tergantung pasar impor," ujarnya.

Ketiga, inovasi sumber daya manusia. Inovasi ini, kata Esther, menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, INDEF memandang transformasi digital menjadi keharusan.

Esther juga menegaskan kolaborasi itu adalah kunci sukses untuk membangun satu resiliensi. Pertumbuhan ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri, dibutuhkan sinergi tidak hanya pemerintah tapi dari pelaku usaha, akademisi dan berbagai stakeholder.

"Kita butuhkan peran swasta sangat krusial untuk resiliensi ekonomi pemerintah pusat daerah tidak boleh dilupakan pembangunan jangan Jawasentris, harus di luar Jawa," katanya.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Ekonom AS Soroti Stabilitas dan Pajak Jadi Kunci Ekonomi RI