3 Efek Negatif Muhammad Ali Menolak Dikirim Berperang ke Vietnam

7 hours ago 1

loading...

Tiga efek negatif yang diterima Muhammad Ali setelah menolak dikirim berperang ke Vietnam akan diulas di artikel ini / Foto: The New Yorker

Tiga efek negatif yang diterima Muhammad Ali setelah menolak dikirim berperang ke Vietnam akan diulas di artikel ini. Di antaranya membuat The Greatest kehilangan gelar dan lisensi tinjunya.

Muhammad Ali adalah legenda tinju dunia. Selain kehebatannya di atas ring, ia juga dikenali sebagai sosok pemberani dalam mengambil sikap yang dirasa bertentangan dengan prinsipnya.

Salah satu keputusan paling bersejarah dalam hidupnya adalah ketika menolak wajib militer untuk berperang di Vietnam pada 1967. Namun, siapa sangka keputusan tersebut justru memunculkan konsekuensi berat yang memengaruhi karier, kehidupan pribadi, dan persepsi publik terhadapnya.

Baca Juga: Gara-gara Artur Beterbiev, WBO Tolak Mandatory Callum Smith vs Dmitry Bivol

1. Kehilangan Gelar Juara Dunia dan Lisensi Tinju

Muhammad Ali menolak dikirim perang ke Vietnam dengan alasan keyakinan agama dan prinsip moral. Ia meyakini Islam tidak pernah mengajarkan untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah, termasuk dalam hal ini orang Vietnam.

Salah satu dampak paling signifikan dari penolakan Ali itu adalah pencabutan gelar juara dunia kelas beratnya oleh World Boxing Association (WBA) dan organisasi tinju lainnya. Tak hanya itu, ia juga dilarang untuk bertinju karena lisensinya dicabut oleh setiap negara bagian di Amerika Serikat.

Tentu, kehilangan gelar dan hak untuk bertinju ini merupakan pukulan telak bagi karier Ali yang kala itu berada di puncak kejayaannya. Dampak ini tidak hanya merugikan Ali secara finansial, tetapi juga menghentikan momentumnya sebagai petinju terbaik dunia.

Baca Juga: Kejutan Manny Pacquiao, Pemegang Gelar dan Penantang Nomor 1 Terbaru WBC

Selama periode ini, Ali juga kehilangan kesempatan untuk mempertahankan gelarnya dan menghadapi petinju lain. Bahkan, setelah ia kembali, jeda panjang sebelumnya telah meninggalkan celah dalam kariernya yang sulit untuk dipulihkan.

2. Dijatuhi Hukuman Penjara dan Denda Finansial

Keputusan Muhammad Ali untuk menolak wajib militer bukan hanya dianggap sebagai pembangkangan sipil, tetapi juga melanggar hukum federal. Pada Juni 1967, ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda sebesar 10.000 dolar AS oleh pengadilan.

Meski akhirnya dibebaskan dengan jaminan, ancaman tersebut menghantui hidupnya selama bertahun-tahun hingga Mahkamah Agung AS membatalkan vonis itu pada 1971. Tak lama setelah bebas, Ali kembali bertinju dan berusaha memperbaiki kariernya.

Akan tetapi, perjuangan itu tidak mudah. Hal ini lantaran publik masih menganggapnya sebagai pembangkang atas penolakannya dalam dinas militer.

3. Sorotan Publik

Penolakan Ali untuk berperang ke Vietnam juga membuatnya dikucilkan oleh sebagian besar masyarakat Amerika Serikat. Terlebih dalam statusnya yang bisa dibilang sebagai minoritas.

Di mata banyak orang, terutama yang mendukung Perang Vietnam, Ali dianggap tidak patriotik dan bahkan pengkhianat negara. Akibatnya, Ali menghadapi isolasi sosial dan banyak kehilangan dukungan serta penggemar.

Stigma ini juga memengaruhi kehidupan pribadi Ali. Tak jarang, ia menerima ancaman dan cercaan yang menambah beban emosional baginya dan keluarganya.

Itulah beberapa efek negatif yang diterima Muhammad Ali setelah menolak dikirim berperang ke Vietnam.

(yov)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |