Jakarta -
Perubahan pada kuku jari bisa menjadi ciri-ciri adanya masalah kesehatan di tubuh. Termasuk bila terjadi perubahan warna, tekstur, atau pola pertumbuhan kuku.
Seringkali dapat menandakan kondisi medis yang mendasari seseorang, termasuk penyakit ginjal. Bagi mereka yang hidup dengan penyakit ginjal kronis, kuku dapat mencerminkan ketidakmampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan nutrisi, racun, dan cairan yang sehat.
Ginjal memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kimiawi tubuh. Ginjal menyaring produk limbah, mengatur kadar cairan, dan memastikan keseimbangan elektrolit yang tepat. Ketika fungsi ginjal terganggu, hal itu dapat menyebabkan penumpukan limbah dan ketidakseimbangan nutrisi penting, yang dapat bermanifestasi dalam gejala fisik, salah satunya dapat berupa perubahan pada kuku jari.
Kelainan kuku tidak selalu merupakan indikasi langsung penyakit ginjal, tetapi perubahan tertentu dapat memberikan petunjuk awal untuk masalah ginjal, terutama pada individu dengan riwayat masalah ginjal atau mereka yang memiliki risiko terkena penyakit ginjal kronis karena diabetes dan hipertensi.
Orang dengan penyakit ginjal mungkin memperhatikan beberapa jenis perubahan pada kuku mereka. Perubahan ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan disfungsi ginjal dan kondisi kesehatan terkait lainnya.
Berikut beberapa perubahan kuku yang umum terkait dengan penyakit ginjal, dirangkum detikcom dari berbagai sumber:
1. Kuku 'Lindsay'
Kuku Lindsay, juga dikenal sebagai kuku setengah-setengah, adalah tanda khas penyakit ginjal kronis. Kuku ini ditandai dengan pembagian warna horizontal yang tajam:
- Bagian bawah kuku (lebih dekat ke kutikula) berwarna pucat atau putih.
- Bagian atas lebih gelap, kemerahan, atau cokelat.
Perubahan warna ini disebabkan oleh peningkatan pembuluh darah di bawah dasar kuku, ditambah dengan perubahan produksi keratin, protein yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan kuku.
2. Garis beau
Garis Beau adalah lekukan atau alur horizontal yang muncul di permukaan kuku. Tonjolan ini muncul saat pertumbuhan kuku melambat atau berhenti sementara, sering kali karena penyakit serius, termasuk gagal ginjal atau cedera ginjal akut.
Karena penyakit ginjal dapat menyebabkan kekurangan nutrisi atau ketidakseimbangan metabolisme, gangguan pertumbuhan kuku ini merupakan tanda kemungkinan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
3. Garis putih
Kuku Muehrcke, yang ditandai dengan garis putih yang sejajar dengan pangkal kuku, merupakan tanda lain penyakit ginjal. Garis ini diperkirakan terbentuk karena rendahnya kadar albumin (protein dalam darah), yang umum terjadi pada individu dengan disfungsi ginjal.
Tidak seperti kelainan kuku lainnya, garis ini memengaruhi dasar kuku yang mendasarinya, sehingga garis tidak bergerak saat kuku tumbuh.
4. Kuku rapuh
Penyakit ginjal dapat menyebabkan kekurangan gizi atau ketidakseimbangan kalsium, fosfor, dan mineral lainnya, yang menyebabkan kuku menjadi lemah dan rapuh. Pasien mungkin menyadari kuku mereka lebih mudah patah atau terasa lebih lunak dari biasanya. Dalam beberapa kasus, kuku dapat menjadi tipis, terkelupas, atau terbelah.
5. Kuku sendok
Koilonikia, atau kuku sendok, adalah kondisi saat kuku melengkung ke dalam, membentuk seperti sendok. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan anemia, defisiensi zat besi, komplikasi umum pada orang dengan penyakit ginjal stadium lanjut.
Kekurangan sel darah merah yang sehat mengganggu kapasitas darah dalam membawa oksigen, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk kuku.
Mengapa Bisa Terjadi?
Penyakit ginjal memengaruhi seluruh tubuh, dan gejala yang terlihat pada kuku sering kali merupakan hasil dari beberapa faktor yang saling terkait, seperti
Kekurangan nutrisi:
Ginjal mengatur elektrolit seperti kalsium dan fosfor, dan ketika fungsi ginjal terganggu, nutrisi ini mungkin tidak seimbang. Kondisi ini memengaruhi kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
Anemia:
Penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan anemia, yang mengurangi pasokan oksigen ke jaringan, termasuk kuku. Anemia dapat menyebabkan kuku pucat atau rapuh.
Penumpukan toksin:
Ketika ginjal tidak dapat menyaring limbah dengan baik, toksin dapat terakumulasi dalam aliran darah. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan kuku normal dan penampilan kuku.
Kehilangan protein:
Pada penyakit ginjal lanjut, kehilangan protein melalui urine (proteinuria) dapat menyebabkan kadar albumin dalam darah rendah. Hal ini dapat menyebabkan perubahan seperti garis putih pada kuku.
Meskipun perubahan kuku dapat menjadi tanda penyakit ginjal, penting untuk diingat bahwa perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada masalah ginjal. Kondisi dan faktor lain juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang serupa, seperti:
Penyakit Hati:
Kondisi seperti sirosis atau hepatitis dapat menyebabkan kuku setengah-setengah atau kuku putih.
Penyakit Jantung:
Masalah kardiovaskular juga dapat memengaruhi kesehatan kuku.
Kekurangan Nutrisi:
Kekurangan vitamin dan mineral penting, seperti biotin, seng, atau zat besi, dapat menyebabkan kuku rapuh atau bergerigi.
Jika melihat perubahan signifikan pada kuku, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
(naf/naf)