Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kini tengah menanti rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) saham perbankan Himbara yang dijadwalkan pada pekan terakhir bulan ini.
Penantian informasi mengenai aksi korporasi hingga besaran dividen yang akan dibagikan dalam RUPST tersebut. Kabar besaran dividen tentu menjadi angin segar bagi saham perbankan Himbara.
Berikut jadwal RUPST yang akan digelar oleh saham perbankan Himbara.
Jika melihat track record saham perbankan Himbara dalam membagikan dividen di 10 tahun terakhir. Besaran nilai dividen hingga yield dividen selalu mencatatkan kenaikan.
Pertama dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang terus mencatatkan kenaikan yield dividen di setiap tahunnya. Bahkan dividen terakhir tahun buku 2024 mencapai 8,81%.
Kedua dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga tetap konsisten dalam membagikan dividen di setiap tahunnya. Dividen yield Bank Mandiri dalam 10 tahun terakhir juga terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2024 yield dividen saham Bank Mandiri mencapai 4,87%.
Ketiga dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang turut konsisten dalam membagikan dividen tahunan. Meskipun sempat mengalami penurunan dividen yield pada tahun 2021 karena kecilnya dividen yang dibagikan, namun pada2024 Bank BNI kembali membagikan dividen hingga yield 4,56%.
Sementara itu, jika kita menghitung dividen saham perbankan dari payout ratio diatas maka estimasi dividen saham perbankan diestimasikan sebagai berikut:
Hasil perhitungan tersebut berdasarkan ratio dividen yang telah sempat diinformasi oleh masing-masing manajemen.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa rasio pembagian dividen tahun buku 2024 bank pelat merah itu diharapkan berada di kisaran 80% hingga 85%.
Menurutnya, BRI memiliki permodalan yang sangat lebih dari cukup untuk membagikan dividen jumbo. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) bank di level 26%.
Terpisah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan rasio pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.
Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp10,45 triliun. Namun, Royke juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait besaran dividen berada di meja RUPS.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023. "Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)