Ahli Temukan Bukti Baru Asal-Usul Raja Dinosaurus

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Nenek moyang langsung dari Tyrannosaurus rex (T. rex) kemungkinan besar tiba di Amerika Utara setelah menyeberangi jembatan darat dari Asia sekitar 70 juta tahun yang lalu. Ini didasarkan pada hasil studi terbaru yang kembali memicu perdebatan ilmiah soal asal-usul raja dinosaurus ini.

Penelitian dipimpin oleh Cassius Morrison, mahasiswa doktoral paleontologi di University College London (UCL) dan telah diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science. Dengan menggunakan pemodelan matematika, tim menyimpulkan leluhur T. rex kemungkinan besar menyeberangi wilayah yang kini dikenal sebagai Selat Bering, antara Siberia dan Alaska.

Temuan ini mendukung studi sebelumnya yang menyebutkan T. rex lebih dekat secara evolusioner dengan Tarbosaurus, dinosaurus pemangsa raksasa dari Asia, dibanding predator besar Amerika Utara lainnya seperti Daspletosaurus.

"Sekitar 70 juta tahun lalu, kawasan itu merupakan hutan hujan beriklim sedang, mirip dengan British Columbia saat ini," ujar Morrison seperti dilansir laman CNN International, Rabu (7/5/2025).

Morrison juga menjelaskan, populasi tyrannosaurid, kelompok dinosaurus pemangsa yang mencakup T. rex, jumlahnya lebih sedikit dibanding dinosaurus herbivora yang menjadi mangsanya, seperti halnya singa di ekosistem modern. Karena kelangkaannya, peluang mereka untuk meninggalkan jejak dalam fosil pun jauh lebih kecil.

Untuk mengatasi keterbatasan data fosil, tim menggunakan model matematika yang memadukan data fosil yang ada, silsilah evolusi T. rex, serta kondisi iklim dan lingkungan masa lampau. Model ini juga mempertimbangkan kemungkinan adanya kekosongan dalam catatan fosil dan bisa diperbarui jika ada penemuan baru. Studi ini bahkan memperkirakan, fosil nenek moyang T. rex masih mungkin ditemukan di Asia.

Kenapa T. rex Bisa Jadi Sangat Besar?

Kerangka T-Rex berusia 67 juta tahun bernama Foto: Kerangka T-Rex berusia 67 juta tahun bernama "TRX-293 TRINITY Tyrannosaurus" dan berukuran panjang 11,6 m dan tinggi 3,9 m, terlihat saat pratinjau di rumah lelang Koller di Zurich, Swiss, 29 Maret 2023. (REUTERS/DENIS BALIBOUSE)

Tim juga menemukan, ukuran tubuh tyrannosaurid membesar drastis ketika suhu global menurun. Hal ini menunjukkan mereka kemungkinan lebih cocok hidup di iklim dingin dan mungkin karena berbulu atau memiliki metabolisme menyerupai hewan berdarah panas.

Pertumbuhan ukuran yang pesat ini terjadi setelah punahnya kelompok dinosaurus predator raksasa lainnya, carcharodontosaurid, sekitar 90 juta tahun lalu. Punahnya predator lama menciptakan kekosongan dalam rantai makanan yang kemudian diisi oleh T. rex.

Akibatnya, saat dinosaurus punah, T. rex bisa mencapai berat hingga 9 metrik ton tau setara gajah Afrika raksasa atau tank ringan.

"Penemuan ini mengungkap bagaimana tyrannosaurus raksasa muncul di Amerika Utara dan Selatan pada periode Kapur dan mengapa mereka tumbuh sangat besar menjelang akhir zaman dinosaurus," kata Charlie Scherer, rekan penulis studi dan lulusan magister bidang ilmu bumi di UCL.

"Kepunahan predator raksasa sebelumnya membuka peluang bagi tyrannosaurus untuk tumbuh hingga sebesar itu," ujarnya menambahkan.

Paleontolog dari University of Edinburgh, Steve Brusatte, yang tidak terlibat dalam studi ini, menyebut penelitian tersebut sebagai karya ilmiah solid yang mampu melacak evolusi dinosaurus pemangsa dari waktu ke waktu dan mengaitkannya dengan perubahan iklim.

"Bahkan dinosaurus terbesar pun terdampak oleh cuaca. T. rex bisa tumbuh besar karena iklim mendukungnya," ujarnya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus RS Tingkatkan Layanan Kesehatan yang Cepat & Efisien

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |