Jakarta, CNBC Indonesia - Google berencana membangun pusat data AI baru. Lokasinya tak jauh dari Indonesia, berjarak sekitar 350 km dari selatan Tanah Air.
Informasi ini berasal dari laporan Reuters yang mengutip dokumen dan wawancara dengan sejumlah pejabat. Pusat data itu, laporan menyebutkan adalah hasil kesepakatan kerja sama dengan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon), dikutip Jumat (7/11/2025).
Reuters menyebutkan terkait perincian pusat data AI masih dirahasiakan, termasuk terkait ukuran, biaya dan potensi penggunaannya.
Letak pusat data tepatnya di pos terpencil Samudera Hindia Australia di Pulau Christmas.
Pejabat Christmas Island mengatakan Google juga tengah melakukan pembicaraan untuk menyewa tanah dekat bandara, sebagai lokasi pembangunan pusat data. Selain itu juga menjalin kesepakatan dengan perusahaan pertambangan lokal dalam mengamankan kebutuhan energinya.
Pulau Christmas sendiri dikenal menjadi garis pertahanan terdepan untuk Australia. Salah satunya digunakan untuk meluncurkan sistem persenjataan tak berawak.
Kehadiran fasilitas seperti pusat data juga disambut positif para ahli militer. Mereka mengatakan fasilitas seperti itu menjadi aset berharga.
Peranannya juga cukup penting. Termasuk melakukan pemantauan aktivitas laut di Samudera Hindia, seperti kapal selam dari China.
Mantan ahli strategi Angkatan Laut AS, Bryan Clark mengatakan hal serupa, titik terdepan di Pulau Christmas jadi sangat penting untuk menghadapi krisis dengan China atau musuh lainnya.
"Sebagian maksud pembangunan pusat data untuk memungkinkan melakukan berbagai jenis komando dan kendali berbasis AI yang diperlukan di masa depan, khususnya jika mengandalkan sistem tanpa awal dalam misi pengawasan, penargetan dan pertempuran," jelas Clark.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ChatGPT Bikin Otak Makin Bodoh, Riset Peneliti MIT Temukan Fakta Ngeri

2 hours ago
2

















































