Amran Puji Petani, Bantu Warga Bumi-RI Tak Lagi Borong Beras Impor

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut keputusan Indonesia menghentikan impor beras telah menurunkan harga beras dunia secara signifikan. Ia menilai, langkah ini bukan hanya menguntungkan dalam negeri, tapi juga membantu masyarakat global.

Padahal, imbuh dia, Indonesia pernah mengimpor beras besar-besaran.

"Dulu harga beras dunia itu US$460 (atau sekitar Rp7,6 juta) per ton, di saat kita impor segala macam. Terendah terjadi saat ini, karena kita tidak mengimpor, itu jadi US$390 (atau sekitar Rp6,45 juta) per ton," ungkap Amran kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, langkah Indonesia menghentikan impor beras memberi dampak langsung terhadap pasar global. "Artinya apa? Indonesia berpengaruh pada harga beras dunia. Dan itu membantu masyarakat dunia. Jadi petani Indonesia berjasa pada konsumen beras dunia. Iya kan? Logic kan?" ucapnya.

Amran menjelaskan, dengan tak lagi menyerap pasokan dari luar negeri, permintaan global menurun sehingga menekan harga. "Kita, petani Indonesia berkontribusi pada demand beras atau yang konsumsi beras dunia. Karena menurun kan?" lanjut dia.

Hal ini bisa terjadi berkat lonjakan produksi beras dalam negeri yang signifikan. Berdasarkan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, naik 4,8% dari tahun sebelumnya. Ini menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN, melampaui Vietnam (26,5 juta ton) dan Thailand (20,1 juta ton).

Tingginya produksi ini juga mengubah dinamika ekspor kawasan. Thailand mengalami penurunan ekspor hingga 30% pada kuartal pertama 2025 akibat berkurangnya permintaan dari Indonesia.

"Dulu kan kita impor tuh. Dua tahun berturut-turut kita impor cukup besar kan? Nah, kalau kita tidak impor gimana? Stoknya melimpah dan harga jadi turun. Iya sudah, berarti petani adalah pahlawan pangan kita sekarang," ucap Amran.

Adapun saat ini stok beras nasional tercatat 3,7 juta ton. "Mudah-mudahan dalam 20 hari, 15 hari sudah 4 juta ton beras. Tinggal 300 ribu ton lagi. Kalau 20-30 ribu ton per hari, ya 10-20 hari sudah 4 juta ton. Dan itu kebahagiaan kita semua," lanjutnya

"Dan Anda sadari ya, bahwa petani kita berkontribusi membuat pangan dunia, khususnya beras kebutuhan dunia, jadi murah," pungkasnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah "Pede" RI Tidak Impor Beras Hingga 2026

Next Article Kabar Baik Buat Petani, Bulog Targetkan Serap 3 Juta Ton Beras di 2025

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |