Aplikasi Ini Ternyata Sarang Judol Terbanyak, Bukan Telegram-Tiktok

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Meta jadi raksasa media sosial dengan konten judi online yang ditemukan hampir setahun terakhir. Dalam laporan Komdigi, Meta memiliki 94.004 konten selama 20 Oktober 2024 hingga 16 September 2025.

Konten terbanyak ditemukan pada situs dan IP yang mencapai 1,9 juta konten dan File Sharing terdapat File Sharing 97.779 konten. Jumlah keseluruhannya mencapai 2.179.223 konten sudah diblokir dalam periode yang sama.

Jumlah konten di Meta jauh lebih banyak dibandingkan aplikasi lainnya. Misalnya Telegram dan Tiktok yang berkisar 1.000 konten.

Meta adalah perusahaan teknologi yang mengelola aplikasi media sosial Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Threads.

Berikut jumlah konten judi online dari periode 20 Oktober 2024-16 September 2025:

  • Situs dan IP 1.932.131 konten
  • File Sharing 97.779 konten
  • Meta 94.004 konten
  • Google 35.092 konten
  • X 1.417 konten
  • Telegram 1.742 konten
  • Tiktok 1.001 konten
  • Line 14 konten
  • Appstore 3 konten


Konten judi online jadi yang terbanyak di antara konten ilegal lainnya dalam periode yang sama. Direktur Jenderal Pengawasan Digital Komdigi, Alexander Sabar mengatakan jumlah konten ilegal yang telah ditakedown mencapai 2,8 juta konten.

"Jumlah sebesar itu kalau kita bandingkan misalnya dengan daya tampung Gelora Bung Karno, itu dua kali lipat, 20 kali lipat dari daya tampung Gelora Bung Karno kalau kita mengasumsikan tiap kursi diibaratkan satu konten berbahaya," jelasnya, Rabu (17/9/2025).

Dia mengatakan tantangan pemberantasan judi online salah satunya terkait aspek masalah keamanan di ruang digital. Terdapat tiga faktor yakni teknologi, prosedur dan people.

Terkait teknologi, dia mengatakan pihaknya akan terus mengikuti perkembangannya. Sementara prosedur sudah diterapkan, termasuk aturan hukum.

"Tetapi sekali lagi, prosedur itu selalu tertinggal dari perkembangan teknologi," kata Alex.

Orang juga bisa jadi faktor karena adanya permintaan pada industri judi online. Karena kebutuhan yang ada akan terus dipenuhi oleh pihak lain dan terus berkembang.

"Yang berikutnya, masyarakat kita sendiri. Bukan mau menyalahkan masyarakat kita, tetapi ini kejadian yang, fakta yang terjadi. Kalau kita melihat prinsip adanya perkembangan atau orang membuat situs judi online, karena ada demand, ada demand di masyarakat. Ini ibaratnya ada kebutuhan dan ada yang memenuhi kebutuhan itu. Dan itu terus berkembang," dia menuturkan.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Apple dan Instagram Ngamuk Mengaku Diperas, Minta Tolong Donald Trump

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |