AS Bombardir Negara Arab Ini, Puluhan Orang Migran Tewas-PBB Teriak

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gencarnya operasi militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman, tragedi kemanusiaan kembali terjadi. Sebuah serangan udara menghantam pusat detensi migran Afrika di Saada, menewaskan sedikitnya 68 orang, dalam insiden yang segera memicu kecaman luas terhadap risiko korban sipil dalam konflik yang semakin brutal.

Televisi Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan itu merupakan bagian dari rangkaian operasi udara AS yang selama enam pekan terakhir meningkat intensitasnya terhadap kelompok Houthi - faksi bersenjata yang didukung Iran dan menguasai wilayah utara Yaman. Kelompok ini sebelumnya telah menyerang pelayaran di Laut Merah, dengan alasan membela rakyat Palestina.

Seorang pejabat pertahanan AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa militer AS menyadari laporan tentang adanya korban sipil.

"Kami menanggapi klaim tersebut dengan sangat serius. Saat ini kami sedang melakukan penilaian kerusakan pertempuran dan penyelidikan atas klaim tersebut," ujarnya, dilansir Reuters, Selasa (29/4/2025).

Pihak militer AS menegaskan bahwa mereka tidak akan memerinci target-target serangan mereka dengan alasan keamanan operasional.

Rekaman yang disiarkan Al Masirah memperlihatkan kehancuran besar: tubuh-tubuh korban berbalut debu dan reruntuhan berdarah memenuhi area pusat detensi. Petugas penyelamat terlihat mengevakuasi seorang korban yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan di atas tandu.

Suasana memilukan terdengar ketika seorang penyintas berseru "Ibuku" dalam bahasa Amharik, bahasa utama Ethiopia.

Beberapa korban selamat yang diwawancarai di rumah sakit menggambarkan kengerian saat serangan terjadi. "Saya terlempar ke udara dan jatuh ke tanah," ujar seorang penyintas.

Menurut juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, lebih dari 100 migran Afrika tak berdokumen ditahan di fasilitas tersebut. Dalam pernyataannya di platform X, ia menuduh pemerintahan AS telah melakukan "kejahatan brutal" dengan menyerang pusat detensi tersebut.

Sementara itu, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menegaskan bahwa kelompok itu akan terus melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai balasan.

Bukti Visual dan Sejarah Kelam

Reuters memverifikasi lokasi dan waktu serangan melalui ciri-ciri visual yang terlihat dalam rekaman, termasuk bangunan bergaya gudang dengan atap seng yang robek parah. Citra satelit sehari sebelumnya menunjukkan atap tersebut masih utuh.

Lokasi ini juga tercatat pernah menjadi target serangan udara koalisi pimpinan Saudi pada tahun 2022.

Christine Cipolla, kepala delegasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Yaman, mengungkapkan keprihatinan mendalam. "Sungguh tak terbayangkan bahwa orang-orang yang ditahan dan tak memiliki jalan untuk melarikan diri justru terjebak dalam garis tembak," katanya.

Tragedi Saada ini menjadi salah satu serangan udara paling mematikan oleh AS dalam operasi terbaru di Yaman. Sebelumnya, serangan terhadap terminal bahan bakar di Laut Merah awal bulan ini menewaskan sedikitnya 74 orang.

Operasi Rough Rider dan Efeknya

Sejak 15 Maret, dalam operasi yang dinamakan Operation Rough Rider, militer AS mengeklaim telah menyerang lebih dari 800 target di Yaman, menewaskan "ratusan pejuang Houthi dan sejumlah pemimpin Houthi."

Namun, risiko terhadap warga sipil semakin menjadi sorotan serius. Tiga senator dari Partai Demokrat telah mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, pekan lalu, meminta pertanggungjawaban atas jatuhnya korban sipil.

PBB pun turut angkat bicara. "Serangan ini menimbulkan risiko yang semakin besar terhadap populasi sipil di Yaman," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, pada Senin.

"Kami terus menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan terhadap warga sipil."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Serang Pelabuhan BBM di Yaman, 74 Orang Tewas

Next Article Langit Arab Memanas, Kapal Perang AS Salah Tembak Jet Tempur Sendiri

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |