Astra (ASII) Bicara Rencana Bisnis di RS Hermina (HEAL)

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Grup Astra mengatakan prospek industri kesehatan sangat menjanjikan di Indonesia. Konglomerasi multinasional RI itu juga tidak menutup kemungkinan akan menambah porsi kepemilikannya di emiten pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL).

Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) sekaligus Komisaris HEAL Gidion Hasan mengatakan tingkat populasi Indonesia masih tinggi, dengan tingkat kesadaran kesehatan yang semakin lama semakin baik. Terlebih, pemerintah juga mendukung industri kesehatan melalui program BPJS Kesehatan.

"Jadi in general Astra itu selalu merasa industri kesehatan itu adalah industri yang promising. Bahkan sekitar awal tahun kami melakukan akuisisi terhadap rumah sakit spesialis kardiovaskular. Jadi itu menunjukkan komitmen kami di industri kesehatan. In general kami merasa ini promising," kata Gidion saat konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan HEAL di Hermina Tower, Rabu (23/4/2025).

Ia enggan menjawab apakah Astra akan menambah porsi kepemilikan saham HEAL, namun mengatakan pihaknya terus mencari kesempatan.

"Tapi konkretnya kami terus mencari kesempatan-kesempatan, apabila ada portfolio kesehatan yang kami rasakan itu feasible dan tentu saja kami pasti akan follow up. Jadi belum ada yang konkret. Cuma secara general kami setuju dengan Dokter Hasmoro bahwa industri kesehatan itu masih promising di Indonesia. Itu saya doakan," ucap Gidion.

Untuk diketahui, saat ini ASII menggenggam sebanyak 7,23% saham HEAL atau sebanyak 1,11 miliar unit saham.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama HEAL Hasmoro menilai bahwa kerja sama Hermina dengan Astra "saling menguntungkan." Menurutnya, Astra banyak menambah jumlah pasien RS Hermina.

"Dan memang jumlah tempat tidur di Indonesia itu per populasi itu masih kecil. Masih kalah sama rata-rata di Asia," ujar Hasmoro.

Ia merincikan, rasio jumlah tempat tidur RS di Indonesia hanya 1,2 tempat tidur per 10.000 tempat tidur, sedangkan di rasio tempat tidur RS di Asia, sekitar dua tempat tidur per 10.000 tempat tidur.

"Jadi memang prospeknya itu masih cukup tinggi untuk menambah jumlah tempat tidur," pungkas Hasmoro.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Meramal Bisnis Rokok, Emiten Mana Paling Untung?

Next Article Keluar dari Penjara, Sosok Ini Bangkit Jadi Raja Otomotif RI

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |