Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing masih memborong aset berdenominasi rupiah hingga mencatat net inflow pada pekan lalu. Namun, perang Israel vs Iran bisa membuat asing berbalik arah dan membuat outflow pada pekan ini.
Bank Indonesia merilis data transaksi 10-12 Juni 2025, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp5,20 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp0,83 triliun di pasar saham dan Rp5,08 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), serta jual neto sebesar Rp0,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 Juni 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp47,54 triliun di pasar saham dan Rp21,82 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp53,91 triliun di pasar SBN.
Ancaman Besar Pekan Ini
Kendati masih mencatat inflow pekan lalu, asing diperkirakan akan menarik dananya dari Emerging Markets pekan ini setelah meletusnya perang Iran vs Israel.
Perang memicu kekhawatiran ekonomi dan politik sehingga kondisi dunia menjadi tidak kondusif.
Perang diperkirakan akan membuat investor kembali membeli aset aman seperti dolar Amerika Serikat (AS).
Sebagai perbandingan, setelah perang Hamas vs Israel meletus pada 7 Oktober 2023, asing kabur dari Indonesia. Selama dua pekan beruntun, asing mencatat outflow sekitar Rp 10 triliun dalam dua pekan. Seperti diketahui, perang Israel vs Iran meletus pada Jumat lalu. Perang semakin meluas di wilayah Timur Tengah.
Israel kembali meluncurkan serangan bersasaran ke wilayah Yaman, Sabtu (14/6/2025) malam waktu setempat. Serbuan diluncurkan saat Negeri Yahudi itu berada dalam aksi saling serang dengan Iran.
Mengutip Times of Israel, serangan itu dikonfirmas iJuru bicara Militer Israel BrigjenEffie Defrin dalam sebuah pengarahan, Minggu (15/6/2025). Ia menyebut serangan itumerupakan upaya pembunuhan yang ditargetkan terhadap Kepala Staf Militer milisi penguasa Yaman Houthi,Muhammad AlGhamar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)