Bank Raksasa Mau Bikin Stablecoin, Takut Bisnis Digerus Kripto?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank terbesar di Amerika Serikat (AS) sedang menjajaki ide membuat stablecoin bersama. Ini merupakan upaya untuk menangkal meningkatnya persaingan dari industri mata uang kripto.

Menurut sumber The Wall Street Journal, percakapan sejauh ini melibatkan perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama oleh JPMorgan Chase, Bank of America, Citigroup, Wells Fargo, dan bank-bank komersial besar lainnya. Mereka termasuk Early Warning Services LLC, perusaahaan teknologi yang merupakan operator pinjaman online Zelle, dan Clearing House, jaringan pembayaran waktu nyata.

Menurut sumber lain, beberapa bank regional dan komunitas juga telah mempertimbangkan apakah akan mengejar konsorsium stablecoin terpisah. Usaha semacam itu akan jauh lebih sulit bagi bank-bank yang lebih kecil.

Diskusi konsorsium bank masih dalam tahap awal, tahap konseptual, dan dapat berubah. Keputusan akhir apa pun akan bergantung pada nasib tindakan legislatif seputar stablecoin dan faktor-faktor lain, seperti apakah bank menemukan cukup banyak permintaan untuk stablecoin.

Industri perbankan AS sedang bersiap menghadapi kemungkinan bahwa stablecoin dapat diadopsi secara luas di bawah Presiden Donald Trump, yang kemudian dapat menarik simpanan dan transaksi masyarakat. Terutama jika perusahaan teknologi besar atau investor retail ikut serta.

Adapun stablecoin berfungsi sebagai dolar digital di pasar kripto, dan saat ini digunakan untuk menyimpan uang tunai atau membeli token lainnya. Stablecoin seharusnya mempertahankan rasio pertukaran satu banding satu dengan dolar atau mata uang pemerintah lainnya, dan didukung oleh cadangan uang tunai atau aset seperti uang tunai seperti Treasurys.

Perbankan AS melihat peluang bagi stablecoin untuk mempercepat transaksi yang lebih rutin, seperti pembayaran lintas batas yang dapat memakan waktu berhari-hari dalam sistem pembayaran tradisional. Namun, masih ada beberapa orang yang skeptis tentang keamanan stablecoin dan implikasi regulasi yang ditimbulkan dari keterlibatan dengan aset digital.

Kemungkinan kekuatan bank-bank para para pemain Wall Street itu bekerja sama untuk menerbitkan stablecoin mereka sendiri menandai tanda terbaru bahwa mata uang kripto mainstream semakin dekat. Dan mengingat kegunaannya sebagai cara yang efisien untuk memindahkan uang, pasar stablecoin telah lama masuk akal menjadi penghubung logis antara industri perbankan dan kripto.

(fsd/fsd)

Next Article 5 Koin Kripto yang Diramal Bawa Cuan di 2025