IHSG Menguat 0,71% Balik ke Level 7.900, Saham TLKM Jadi Penopang

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,71% atau naik 55,57 poin ke level 7.909,64 pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (15/9/2025).

Sebanyak 446 saham naik, 204 turun, dan 154 tidak bergerak. Nilai transaksi hingga jeda makan siang mencapai Rp 8,86 triliun. Sebanyak 22,09 miliar saham berpindah tangan dalam 1,28 juta kali transaksi.

Nyaris seluruh sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh utilitas, konsumer non primer dan energi, sedangkan hanya sektor kesehatan yang mengalami koreksi.

Emiten kapitalisasi besar tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini.

Saham Telkom Indonesia (TLKM) yang menguat 3,55% ke Rp 3.210 per saham menjadi penopang utama kinerja IHSG hari ini dengan kontribusi 12,53 indeks poin. 

Kemudian sejumlah saham lain yang ikut menjadi penggerak IHSG hari ini termasuk DSSA, BREN, BBCA dan CDIA.

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik dibuka beragam hari ini, Senin (15/9/2025), karena investor memantau ketat perundingan antara AS dan China di Spanyol, sembari menunggu serangkaian data dari Beijing.

Para pejabat AS dan Tiongkok memulai perundingan di Madrid pada hari Minggu untuk membahas isu-isu penting terkait keamanan nasional, ekonomi, dan perdagangan, termasuk tenggat waktu yang akan datang untuk mendivestasikan aplikasi video pendek asal China, TikTok, dan tarif AS.

Pagi ini, indeks acuan utama Australia ASX/S&P 200 turun 0,75% pada pembukaan.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,67% ke rekor tertinggi 3.420,23, menandai kenaikan sesi ke-10 berturut-turut. Indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,4%.

Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka sedikit lebih rendah, dengan kontrak berjangka di 26.380, dibandingkan penutupan terakhir indeks di 26.388,16.

Adapun pasar Jepang dan Malaysia tidak ada perdagangan saham hari ini karena libur.

Pada hari Jumat (12/9/2025) akhir pekan lalu di Amerika Serikat, Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru, dan dua minggu berturut-turut dengan naik 2%. S&P 500 naik 1,6% minggu ini, mencatat kinerja mingguan terbaiknya sejak awal Agustus. Dow Jones mencatat minggu positif pertamanya dalam tiga minggu setelah mencatat kenaikan sebesar 1%.

Kenaikan yang kuat ini terjadi setelah data ekonomi terbaru yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja dan inflasi yang terkendali memicu harapan penurunan suku bunga The Fed.

Pada perdagangan hari ini, pasar keuangan tanah air diperkirakan akan bergerak volatile seiring dengan penantian pelaku pasar akan beberapa pengumuman penting, baik itu dari dalam maupun luar negeri.

Fokus utama dari dunia pada pekan ini adalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS atau Rabu dan Kamis dini hari waktu Indonesia. Dalam tiga hari ke depan atau dalam 72 jam ke depan, dunia akhirnya akan mendapat keputusan apakah The Fed akan memangkas atau memilih untuk kembali mempertahankan suku bunga.

Dengan begitu besarnya pengaruh The Fed, pasar keuangan dunia dan Indonesia diperkirakan akan sedikit bergejolak menunggu keputusan The Fed.

Dari dalam negeri, pasar akan menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) tentang suku bunga acuan nya, bersamaan dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang turut akan mengumumkan kebijakan moneter nya pada pekan ini.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Cobaan Masih Berat, IHSG Turun 0,72% Balik Lagi ke Level 6.800-an

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |