Bayi Harimau Sumatra Banun Kinantan Jadi Penghuni Baru Bukittinggi Zoo

1 day ago 3

loading...

Seekor bayi harimau Sumatra jadi penghuni baru kebun binatang Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Bukittinggi Zoo, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. FOTO/WAHYU SIKUMBANG

JAKARTA - Seekor bayi harimau Sumatra jadi penghuni baru kebun binatang Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Bukittinggi Zoo, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Anakan satwa Panthera tigris Sumatrae berjenis kelamin betina ini telah berusia 3 bulan lebih.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendria, Jumat (18/4/2025), mengatakan, kelahiran anak harimau Sumatra ini telah menambah koleksi TMSBK kota Bukittinggi. Menurutnya, anakan harimau Sumatra yang telah diberi nama 'Banun Kinantan' tersebut rencananya diperkenalkan kepada publik secara resmi oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias pada 28 April 2025 pekan depan.

"Banun akan diperkenalkan kepada publik oleh Bapak Wali Kota kita saat acara pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI yang diadakan di Bukittinggi nanti. APEKSI itu kan merupakan organisasi yang mewakili pemerintah kota di Indonesia," kata Rofie.

"Nah, pada 28 April nanti Banun persis berusia 4 bulan, dan yang datang ke Bukittinggi acara APEKSI itu setidaknya ada 4 kepala daerah. Pas perkenalan ke publik itu nanti juga ada tamu asing dari luar negeri tapi ini masih kita ajukan. Jadi atau tidaknya tetap tergantung Bapak Wali Kota," kata Rofie.

Sementara, Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi Zoo, Yoli Zulfanedi mengatakan, Banun Kinantan lahir pada 28 Desember 2024 dari pasangan harimau Sumatra indukan bernama Mantagi (10) dan pejantan bernama Bujang Mandeh (12).

"Kelahiran Banun menambah koleksi harimau Sumatra di TMSBK menjadi 8 ekor. Ini belum termasuk 1 ekor harimau Sumatra lagi yang masih dalam masa observasi." katanya.

Delapan ekor harimau Sumatra di TMSBK

1. Bancah, Jantan, berusia lebih dari 20 tahun,
2. Dara Jingga, Betina, 16 tahun,
3. Bujang Mandeh, Jantan, 12 Tahun,
4. Mantagi, Betina, 10 Tahun,
5. Bujang Kinantan, Jantan, 8 Tahun,
6. Yani, Betina, 8 Tahun
7. Boncel, Jantan, 7 Tahun, dan
8. Banun Kinantan, Betina berusia 3,5 Bulan.

Selain kedelapan tersebut juga ada Si Mauang, harimau Sumatra betina berusia 3-4 tahun yang dievakuasi masuk ke TMSBK pada 12 Maret 2025, setelah terlibat konflik dengan warga karena diduga memangsa ternak di Taruyan, Nagari Tigobalai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

"Si Mauang bisa jadi dilepasliarkan ke habitatnya atau dirawat di TMSBK Bukittinggi Zoo sebagai lembaga konservasi," kata Yoli Zulfanedi.

Dengan beberapa kali kelahiran harimau Sumatra di kebun binatang ini, TMSBK Bukittinggi Zoo menunjukkan telah berhasil menjalankan tugas sebagai lembaga yang mengelola konservasi ek-situ (di luar kawasan hutan).

Sementara, selain sebagai objek wisata andalan, TMSBK Bukittinggi Zoo sebagai Lembaga Konservasi di bawah binaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat, telah membuktikan dapat melaksanakan tugas untuk menjaga, merawat dan mengembang-biakkan koleksi satwanya, apalagi jenis harimau Sumatera ini adalah jenis satwa yang dilindungi dan hampir punah.

(abd)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |