Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatat, bahwa sumber energi panas bumi atau geothermal di Indonesia berlimpah. Bahkan panas bumi RI dinilai bisa menjadi proyek kebanggaan Indonesia layaknya produk 'Tesla' di Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyatakan, Indonesia sendiri memiliki potensi panas bumi yang besar hingga mencapai 24 Giga Watt (GW). Ketersediaan panas bumi di Indonesia tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Panas bumi menjadi adalah salah satu pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang masuk ke dalam base load (beban dasar).
"Saya lihat geothermal ini seperti proyek Tesla-nya Amerika, cuma di Indonesia yang belum jalan. Yang perlu didorong, kalau didorong, itu akan menjadi very attractive, big, huge mangas project dengan big numbers," ungkap Julfi kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Jumat (7/3/2025).
PGE, kata Julfi, memiliki target penambahan pemanfaatan panas bumi hingga 1.630 Mega Watt (MW). PGE bahkan sudah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mendorong pemanfaatan panas bumi di Tanah Air.
"Kita akan masukkan massive resources, 1.630 megawatts yang kita akan kasih. Kita juga sudah menandatangani beberapa MoU untuk manufacturing, untuk off grid, untuk beberapa itu, dengan perusahaan-perusahaan besar," imbuhnya.
Ia berharap, proyek panas bumi di Indonesia bisa menjadi salah satu proyek yang didanai oleh Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara).
"Mudah-mudahan ini bisa dilihat oleh Danantara bahwa ini sebagai, seperti saya bilang tadi, Tesla-nya Indonesia yang bisa cepat diakselerasi nanti oleh Danantara, kira-kira seperti itu," tambahnya.
Nah, jika proyek panas bumi dalam negeri bisa didukung oleh pendanaan Danantara, maka impian panas bumi bak "Tesla"-nya Indonesia optimis bisa tercapai.
"Tadi saya bilang fundamentalnya sangat kuat, dan saya yakin kalau ini di-push oleh pemerintah, didukung oleh bapak-bapak di Danantara, this can be the Tesla of Indonesia," tegasnya.
Terbesar ke-2 di Dunia
Berdasarkan data dari Think Geo Energy Research, pada 2021, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan penghasil energi geotermal terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat (AS). Indonesia memiliki kapasitas pembangkit listrik secara nasional sebesar 2.276 megawatt (MW).
Kapasitas energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 gigawatt atau setara dengan 23.700 MW. Namun, hingga 2021, kapasitas terpasang pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia baru sebesar 2.276 megawatt. Sehingga masih ada selisih 21.424 megawatt atau 21 gigawatt.
Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi energi panas bumi masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Indonesia menargetkan untuk mengembangkan kapasitas energi panas bumi pada 2025 hingga mencapai 7,24 gigawatt atau 7.240 megawatt dan membutuhkan investasi sebesar US$ 15 miliar. Target tersebut dinilai cukup ambisius sebab membutuhkan dana yang tidak sedikit, kesiapan teknologi dan produksi, hingga sumberdaya manusia yang kompeten.
Jika mimpi besar Indonesia dapat terwujud, tentu Indonesia akan memiliki sumber energi baru terbarukan yang besar dan dapat bertransisi kepada energi yang ramah lingkungan dari energi fosil, serta permasalahan akan krisis listrik dapat terhindarkan.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Lapor Pak Prabowo, Investasi Geothermal RI Lebih Mahal Dibanding AS
Next Article RI Susun Pengembangan Panas Bumi 3.000 MW di 2033