loading...
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta BNN tidak bekerja sendiri dalam memberantas narkoba. Foto/Dok SindoNews
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) memetakan pintu masuk narkoba jaringan internasional di Indonesia. Kepala BNN Mathinus Hukom mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki garis pantai kurang lebih 108.000 kilometer dan 17.504 pulau.
Khusus di Kepulauan Bangka Belitung, memiliki 570 pulau kecil yang sangat terbuka dengan masuknya narkoba dari luar negeri. Kartel-kartel narkoba ini disebut memanfaatkan pintu-pintu masuk di wilayah perbatasan dan memanfaatkan kapal-kapal nelayan dengan tonase yang besar.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta BNN tidak bekerja sendiri dalam memberantas narkoba. Menurut dia, luasnya wilayah perbatasan mengharuskan BNN untuk melakukan berkolaborasi pemberantasan.
“Bentang wilayah negara kita ini sangat luas, perbatasan udara maupun lautnya terlalu banyak. Jadi penyelundupan narkoba ini bisa datang dari mana saja,” kata politikus Partai Nasdem ini dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).
Makanya, kata Sahroni, Komisi III DPR meminta pemberantasan narkoba ini menjadi ajang kolaborasi seluruh mitra lintas komisi. Karena, lanjut dia, tak mungkin kalau hanya BNN, banyak keterbatasan.
“Jadi baik itu BNN, TNI-Polri, Imigrasi, Bea Cukai, PPATK, BIN, dan sebagainya harus saling komunikasi dan kolaborasi guna mengamankan setiap wilayah dari narkoba. Jadikan ini sebagai agenda prioritas bersama,” ujar Sahroni.
Dia juga berharap setiap institusi tidak segan untuk memantau apakah ada oknum terlibat dari masing-masing institusi. Maka itu, dia menduga, lolosnya narkoba turut dipengaruhi oleh keberadaan beking.
“Dan setiap institusi tidak boleh tutup mata soal potensi keberadaan oknum beking. Harus berani cek apakah jajarannya bersih dari keterlibatan peradaran narkoba. Karena dari yang sudah-sudah, banyak oknum institusi yang kedapatan membantu bandar. Nah ini juga yang wajib disikat habis, benalu-benalu di dalam institusi yang bikin negara kerap kebobolan,” ucapnya.
Dia pun berharap, melalui mekanisme pemberantasan dan pencegahan secara holistik tersebut, peredaran narkoba dapat jauh ditekan. “Peredaran narkoba itu sulit dimusnahkan 100%. Tapi kalau kita bisa bekerja sama dan tegas, setidaknya peredarannya bisa ditekan semaksimal mungkin,” pungkasnya.
(rca)