Jakarta, CNBC Indonesia — Kepala Badan Pelaksana (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani meluruskan informasi keliru yang beredar di masyarakat. Dia mengatakan banyak orang salah kaprah mengenai sumber uang yang akan dikelola Danantara sebagai modal investasi.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya ramai ajakan untuk menarik tabungan di bank pelat merah seiring dengan peresmian Danantara. Banyak masyarakat khawatir uang yang mereka simpan di bank BUMN akan dipakai untuk investasi oleh Danantara.
"Itu salah total, justru berinvestasi dari dividen, dari keuntungan yang selama ini diberikan ke Kementerian Keuangan kami kelola sendiri," kata Rosan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di The Westin Jakarta, dikutip Senin (10/3/2025).
Rosan menegaskan bahwa dana yang akan dipakai Danantara investasi berasal dari dividen BUMN. "Dana yang akan kita dapatkan inikan ada dana dari dividen setiap tahun yang dihasilkan semua BUMN ini kita investasikan," katanya.
Terpisah, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan efisiensi senilai US$ 20 miliar atau Rp 326 triliun setiap tahun.
"Dana US$ 20 miliar dolar itu tahun ini. Tahun depan Pak Prabowo dan pemerintah optimis ada tambahan US$ 20 miliar lagi. Dan US$ 20 miliar setiap tahun," kata Hashim, dalam acara yang sama.
Hashim mengatakan, dengan efisiensi senilai US$ 20 miliar setiap tahun, dalam 5 tahun masa pemerintahan Prabowo, maka Indonesia dapat mengantongi ekuitas hingga US$ 100 miliar. Dia menilai dana sebesar itu bila dikelola oleh Danantara untuk diinvestasikan, dapat berkembang hingga 3-4 kali lipat.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Investor Khawatir Soal Danantara?
Next Article Video: Saham BUMN Kompak Ambruk, Investor Tunggu Kepastian Danantara