Bos Inalum Beberkan Strategi Jaga Kinerja di Tengah Perang Dagang

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menyiapkan strategi untuk menjaga kinerja perusahaan, di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang.

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Ilhamsyah Mahendra mengatakan, perusahaan menyiapkan strategi untuk meminimalisasi dampak dari kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25%.

Ilham menyebut, kebijakan tarif impor baja dan aluminium AS ini akan berdampak pada lonjakan harga aluminium global. Agar kinerja perusahaan tetap terjaga, maka pihaknya akan melakukan efisiensi dari sisi operasional, salah satunya yaitu menekan impor alumina yang merupakan bahan baku aluminium.

"Kita strategi right on track, bagaimana bauksit sebagai upstream kita atau bahan baku menjadi fundamental penting setelah diekspor. Artinya, kita menjaga fundamental dan kita mengurangi alumina impor, sehingga penguasaan domestik akan lebih kuat," ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, dikutip Rabu (19/3/2025).

"Impact dari 25% tarif Trump hanya di harga. Jadi bagaimana efisiensi operasional yang harus kita jaga. Karena itu faktor eksternal yang nggak bisa kita tebak," kata dia.

Adapun salah satu menekan impor alumina ini melalui proyek baru yang dikerjakan Inalum bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Perusahaan patungan ini dan merupakan operator smelter alumina ini yaitu PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).

Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 yang memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun ini telah resmi dilakukan injeksi bauksit perdana oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 24 September 2024 lalu.

Adapun kebutuhan investasi untuk fase 1 ini diperkirakan menelan Rp 16 triliun.

Bila smelter ini beroperasi penuh, maka bisa mengurangi impor alumina sebesar 1 juta ton per tahun.

Proyek SGAR Fase 1 ini nantinya menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat yang di produksi PT Aneka Tambang Tak (ANTM) dan smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Ilham menyebut, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke pabrik aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan bisa dilakukan setelah Idul Fitri 2025 atau pada pertengahan April 2025.

"Kita menuju 100% capacity. Harapannya after Lebaran mid atau akhir April, first alumina bisa dikirim di site Kuala Tanjung," ujarnya.

Proyek SGAR direncanakan akan terbagi ke dalam 2 fase dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 1,7 miliar.

Proyek SGAR Fase 2 merupakan ekspansi dari Proyek SGAR Fase 1 yang juga akan berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat dan juga akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun dengan target operasi pada 2028.

Melalui pengoperasian Proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik akan meningkat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun dengan penyerapan mineral bijih bauksit hingga mencapai 6 juta ton per tahun.

Hal ini sejalan dengan rencana aksi korporasi Inalum dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi aluminiumnya hingga mencapai 900.000 ton per tahun.

Sebagai tambahan, smelter aluminium Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun yang seluruhnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

Namun kebutuhan aluminium dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun dan sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, pemenuhan aluminium dalam negeri masih didominasi oleh produk impor dengan porsi impor sebesar 56% dan pasokan dari Inalum sebesar 44% pada tahun 2023.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Kembali Tabuh Genderang Perang Dagang

Next Article Video: Masa Depan Industri Aluminium Berkelanjutan di Indonesia

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |