China Lagi-Lagi Bantah sedang Nego Tarif dengan AS, Siapa Berbohong?

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah pernyataan bertubi-tubi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pejabat pemerintahannya yang menyiratkan bahwa negosiasi dagang dengan China sedang berlangsung, Beijing kembali mempertegas sikapnya: tidak ada konsultasi atau pembicaraan terkait tarif yang sedang dilakukan dengan Washington.

"Untuk memperjelas sekali lagi, China dan Amerika Serikat tidak sedang melakukan konsultasi atau negosiasi apapun terkait tarif," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers pada Senin (28/4/2025).

Pernyataan Guo ini juga menepis klaim Trump dalam wawancaranya dengan Time pekan lalu, di mana Trump mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah menghubunginya secara langsung.

"Sejauh yang saya ketahui, tidak ada panggilan antara kedua presiden dalam waktu dekat ini," ujar Guo.

Penegasan terbaru ini menunjukkan konsistensi sikap keras Beijing terhadap tarif besar-besaran sebesar 145% yang diberlakukan Trump terhadap impor barang dari China - salah satu pemasok utama produk ke Amerika Serikat.

Di sisi lain, pejabat pemerintahan Trump, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, tetap bersikeras bahwa Amerika Serikat berada dalam posisi lebih baik untuk memenangkan perang dagang dibandingkan China.

Namun, alarm telah dibunyikan oleh kalangan pelaku bisnis dan analis di AS. Mereka memperingatkan bahwa ketegangan dagang yang efektif menyerupai embargo ini bisa segera berdampak besar pada ekonomi domestik, seperti kenaikan harga barang, kelangkaan produk, dan bahkan penutupan toko-toko.

Dalam konteks itu - dan menyusul klaim Trump baru-baru ini bahwa pemerintahannya akan merampungkan sejumlah kesepakatan dagang baru dengan banyak negara dalam waktu tiga atau empat minggu - beberapa pejabat AS mulai menunjukkan sinyal lebih terbuka terhadap kemungkinan dialog dengan Beijing.

"Setiap hari kami berbicara dengan China," kata Menteri Pertanian AS, Brooke Rollins, dalam wawancara dengan CNN.

Ketika disampaikan bahwa pihak China membantah adanya pembicaraan, Rollins menanggapi, "Menurut tim kami di Washington, percakapan mengenai berbagai komoditas perdagangan, baik yang masuk maupun keluar, sedang berlangsung."

Rollins menambahkan, "Intinya dengan China adalah ini: Mereka lebih membutuhkan kita daripada kita membutuhkan mereka."

Klarifikasi dari Pejabat AS

Saat ditanya mengenai alasan China membantah adanya negosiasi, Menteri Keuangan Bessent menjawab, "Saya pikir mereka bermain untuk audiens yang berbeda."

Ketika ditekan untuk memperjelas apakah benar pembicaraan sedang berlangsung, Bessent mengatakan, "Kami memiliki proses yang sedang berjalan. Dan saya yakin tarif-tarif China ini tidak bisa dipertahankan."

Bessent bahkan memprediksi pekan lalu bahwa sebuah "deeskalasi" dengan China akan segera terjadi dalam "waktu yang sangat dekat."

Dalam wawancara di Fox News pada Senin, Bessent menunjuk kemungkinan deeskalasi itu sebagai alasan mengapa ia belum khawatir akan ancaman kekosongan rak toko di AS.

"Saat ini belum," jawab Bessent ketika ditanya apakah ia khawatir tentang potensi kekosongan pasokan di toko-toko.

"Kita memiliki peritel hebat. Saya kira mereka sudah melakukan pra-pemesanan. Kita akan melihat ada elastisitas, ada substitusi produk, dan kemudian kita lihat seberapa cepat China mau melakukan de-eskalasi," jelas Bessent.

Dalam wawancara terpisah di CNBC pada Senin, Bessent menegaskan bahwa tanggung jawab untuk deeskalasi ada di tangan China. Namun ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan bernegosiasi melalui media.

Sikap Tegas China

China tetap mempertahankan posisinya bahwa untuk menyelesaikan sengketa dagang, Amerika Serikat harus terlebih dahulu membatalkan semua tarif sepihak yang diberlakukan terhadap produk-produk China.

"Jika Amerika Serikat benar-benar ingin menyelesaikan masalah ini... maka mereka harus membatalkan semua tindakan sepihak terhadap China," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Perdagangan China pekan lalu, dalam sebuah pernyataan yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin oleh CNBC.

Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas klaim Trump pada Kamis lalu bahwa pejabat AS dan China "telah mengadakan pertemuan pagi ini."

"Kami telah melakukan pertemuan dengan China," kata Trump, tanpa memerinci siapa yang bertemu dengan siapa.

Sehari sebelumnya, Trump juga menyatakan bahwa para pejabat AS "secara aktif" berbicara dengan China.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Pertimbangkan Turunkan Tarif China, Perang Dagang Reda?

Next Article Warning Xi Jinping untuk Trump, Blak-blakan Perang Dagang AS-China

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |