China Tiba-tiba Ngamuk, Beri Peringatan Keras ke 3 Negara Asia Ini

6 hours ago 1

loading...

China memberikan peringatan keras kepada negara-negara di Asia agar tidak membuat kesepakatan perdagangan dengan AS yang merugikan China. FOTO/AP

JAKARTA - China memberikan peringatan keras kepada negara-negara di Asia agar tidak membuat kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) yang merugikan China. Sejumlah negara yang dimaksud antara lain, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

Tiga negara tersebut telah memulai negosiasi dengan Washington setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif besar-besaran terhadap hampir semua mitra dagang Amerika pada tanggal 2 April. Pajak impor dengan cepat dihentikan sementara terhadap sebagian besar negara setelah pasar panik, tetapi ia meningkatkan tarifnya yang sudah tinggi terhadap China.

"China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China," ujar Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AP, Selasa (22/4/2025).

"Jika ini terjadi, China tidak akan pernah menerimanya dan dengan tegas akan mengambil tindakan balasan dengan cara yang timbal balik. China bertekad dan mampu menjaga hak dan kepentingannya sendiri."

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan, negara-negara yang saat ini sedang merundingkan kesepakatan perdagangan dengan AS harus mendekati China sebagai sebuah kelompok bersama dengan Washington.

"Tarif AS terhadap negara-negara lain adalah penindasan ekonomi," ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara yang tidak disebutkan namanya.

"Pengekangan tidak dapat membawa perdamaian, dan kompromi tidak dapat memenangkan rasa hormat," tambahnya. "Untuk kepentingan egois sementara seseorang, mengorbankan kepentingan orang lain dengan imbalan apa yang disebut pengecualian adalah seperti mencari kulit harimau. Pada akhirnya hanya akan gagal di kedua sisi dan merugikan orang lain tanpa menguntungkan diri mereka sendiri."

China mengatakan bahwa mereka terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Washington, tetapi belum ada kemajuan yang berarti. Trump menjadikan China sebagai target tarifnya yang paling tinggi dengan memberlakukan beberapa putaran tarif dengan total bea masuk 145% untuk impor China.

Beijing telah membalas dengan tarif 125% pada impor AS. Tarif tersebut telah membuat para eksportir takut dan pengiriman terhenti, sekaligus mengancam akan menyeret ekonomi global.

(nng)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |