Covid-19 Serang India Lagi, Kasus Naik-Warga Diminta Pakai Masker

5 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 kini kembali menyerbu Asia. Setelah Singapura, Thailand, dan Hong Kong, China, kini kasus mengalami peningkatan di India.

Perlu diketahui saat ini varian Covid-19 yang mendukung peningkatan adalah Omicron JN1, LF.7 dan NB1.8. Meskipun dikatakan sangat menular, para ahli mengatakan jenis ini tidak terlalu parah dengan gejala ringan.

Mengutip laporan New India Exspress, kasus meningkat di beberapa negara bagian. Kerala memiliki jumlah kasus tertinggi, diikuti oleh Maharashtra dan Tamil Nadu.

Menteri Kesehatan Veena George juga telah memperingatkan bahwa risiko penyebaran Covid-19 di negara bagian tersebut tetap tinggi. Kerala sejauh ini telah melaporkan 182 kasus pada bulan Mei, dengan kota Kottayam (57), Ernakulam (34), dan Thiruvananthapuram (30) mencatat jumlah tertinggi.

Menurut Dr Rajeev Jayadevan, koordinator lembaga penelitian setempat, saat ini pasien melaporkan gejala ringan. Ia menegaskan mereka tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

"Beberapa orang mungkin mengalami kelelahan dan nyeri tubuh. Namun, mereka pulih dengan sangat cepat, dalam waktu dua-tiga hari," katanya dikutip Jumat (23/5/2025).

Walau demikian, kasus demam masih tinggi di negara bagian tersebut. Karenanya para ahli menyarankan, menghindari tempat-tempat ramai, mengenakan masker, dan mengambil tindakan pencegahan dapat membantu mencegah penyebaran.

"Covid adalah penyakit virus yang bersifat siklus, bukan musiman," jelas Dr Rajeev.

"Covid muncul kurang dapat diprediksi. Misalnya, pada saat virus pernapasan biasanya tidak aktif. Intervalnya dapat bervariasi, dari enam bulan hingga sembilan bulan atau bahkan lebih lama," tambahnya.

"Setelah waktu yang lama, India kini melaporkan lebih banyak kasus Covid. Namun, itu tidak berarti tidak ada kasus sebelumnya. Selalu ada kasus demam di negara bagian itu, dengan Covid hanya berkontribusi sedikit di masa lalu."

Sementara itu, seorang ahli kesehatan masyarakat India Dr B Ekbal, mengatakan semua pandemi akan menjadi endemik. Ini bisa dikendalikan dengan vaksin dan perubahan gaya hidup.

"Varian yang lebih baru, bahkan jika muncul, sebagian besar akan memiliki virulensi yang lebih rendah," katanya.

Namun, jika pasien yang rentan memang hasilnya bisa parah. Oleh karena itu, kelompok ini harus mengambil lebih banyak tindakan pencegahan.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertama Kali Sejak Covid, PDB Korsel Q1-2025 Terkontraksi 0,1%

Next Article Cerita Luhut Pernah 'Nangis' karena Paracetamol, Kenapa?

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |