Dicecar DPR Soal Protes Aliansi Pekerja, Ini Jawab Dirut Danareksa

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Danareksa (Persero) Tbk dicecar oleh Komisi VI DPR RI terkait adanya surat protes dari aliansi serikat pekerja kawasan industri dari anak Danareksa. Surat protes tersebut intinya mengatakan bahwa Danareksa mengambil keuntungan dari anak usahanya tanpa memberikan value ke anak usahanya.

"Harapan saya bapak (Danareksa) bisa baca tuh dari protes mereka (aliansi). Mereka merasa dari anak usaha bapak ini, bapak hanya sedot duit tapi tidak dapat feedback apa-apa dari apa yang dilakukan Danareksa," cecar Mufti Anam kepada Direktur Utama Danareksa dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam RDP antara Komisi VI pada Senin (10/3/2025).

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menginginkan pembahasan lebih detail dengan DPR. Ia juga mengungkapkan bahwa protes keras tersebut sudah menjadi perhatian dari internal Danareksa.

"Kalau boleh kita bahas lebih detail dengan Pak Anam. Ini jadi perhatian kami di internal," ujar Yadi.

Belum puas, Anam terus mencecar pertanyaan mengenai kinerja anak usaha dari Danareksa. Utamanya terkait pembiayaan yang harus merogoh kocek Danareksa bukan melalui pembiayaan perbankan, yang menurut Dirut Danareksa karena tidak bankable.

"Saya pikir kalau mereka secara performa perusahaan bagus ada potensi. Saya pikir ya bisa saja. Jangan-jangan saya khawatir mereka memang dihambat Danareksa dihambat untuk akses perbankan. Enggak ya?," tegas Anam.

Kemudian, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang merupakan anak usaha Danareksa pun angkat bicara. Mengenai peran Danareksa dan protes keras dari aliansi pekerja.

"Perjalanan dengan Danareksa yang kami rasakan adalah ranah konsultasinya. Jadi apda saat kami lakukan investasi saat kami lakukan pengembangan kami diskusikan ke Danareksa," ucap Agus Hendardi.

Anam pun menyangsikan tugas direktur utama KBN jika setiap langkah strategis harus diskusi dengan Danareksa.

"Berarati bapak diskusi dengan Danareksa, berarti bapak tidak kompeten dong memimpin. Sebenarnya kalau diskusi soal advisory soal konsultasi tadi kalau bapak kompeten, bapak bisa jadi dirut di tempat ini bapak harusnya tidak perlu mereka. Kalau bapak perlu mereka bapak tidak perlu jadi dirut di tempat ini," cecar Anam.

Namun, Agus menjawab bahwa peran Danareksa lebih lanjut sebagai konsultan agar bisnis KBN bisa berjalan dengan fokus pada corenya.

Anam juga mempertanyakan soal dividen yang diisukan dipaksa ditambah oleh danareksa kepada dirut KBN. Adapun dividen pada 2024 naik dari 20% menjadi 25% atas persetujuan pemegang saham dan Danareksa.

Kemudian, Agus juga mengungkapkan pada 2024 KBN mampu menembus penjualan Rp1 triliun pertama.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Gagal Menguat di Tengah Pelemahan Indeks Dolar AS

Next Article BUMN Punya Senjata Pertajam Sistem Talent Pool

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |