loading...
Pusjianstralitbang TNI menjalin kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK AMIK Bandung dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia. Foto/Istimewa
BANDUNG - Pusjianstralitbang TNI menjalin kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STMIK AMIK Bandung dalam upaya mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk di bidang industri pertahanan.
Kabidlitbang Intekmil dan Siber Ditlitbang Pusjianstralitbang TNI Kolonel Laut (E) Hafidh Yudha Putra berharap kerja sama yang melibatkan perguruan tinggi swasta ini menjadi momentum penting dalam sinergi antara dunia pendidikan dan sektor pertahanan.
"Kemitraan ini diharapkan dapat mendorong lahirnya teknologi dan solusi yang dapat meningkatkan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk asing," kata Kolonel Hafidz Yudha Putra usai mengunjungi LPPM STMIK AMIK Bandung, Senin (28/4/2025).
Menurut Haafidz, selain mendorong kemandirian di bidang teknologi, terutama industri pertahanan, kerja sama ini guna menjaring talenta-talenta berbakat guna pemenuhan kebutuhan peralatan dalam rangka operasi dan latihan TNI.
Ketua STMIK AMIK Bandung Asmui Mansur mengapresiasi tim Pusjianstralitbang TNI yang sudah melakukan kunjungan ke kampusnya. Ia berharap LPPM STMIK AMIK dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan oleh industri pertahanan.
"Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di kedua belah pihak melalui transfer pengetahuan dan teknologi," kata Asmui.
"Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat dari Pusjianstralitbang TNI dalam melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi swasta, untuk memperkuat ekosistem industri pertahanan nasional dan mewujudkan kemandirian Alutsista," pungkasnya.
(rca)