Jakarta, CNBC Indonesia — Emiten milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berencana melakukan pembelian kembali saham Perseroan (Buyback) dengan nilai seluruh Buyback diperkirakan sebesar- besarnya Rp2 triliun.
Melalui prospektusnya, perusahaan petrokimia tersebut mengalokasikan dana dari kas internal secara bertahap untuk melangsungkan rencananya tersebut. Perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 0,29% atau sebesar 250.000.000 saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
"Jumlah maksimum saham yang dapat dibeli kembali tetap akan memperhatikan jumlah saham free float perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkap perseroan, dikutip Jumat, (21/3/2025).
Pembelian kembali saham akan dilakukan dengan harga setinggi-tingginya Rp10.000,- per lembar saham, dengan tetap tunduk pada POJK No. 13/2023.
Rencana Pembelian Kembali Saham akan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan setelah tanggal penyampaian Keterbukaan Informasi ini, yaitu 21 Maret 2025 sampai dengan 20 Juni 2025. Sementara itu, periode buyback akan dilakukan pada 12 Maret 2025-11 Maret 2026
Sementara itu, tidak dijelaskan tentang pelaksanaan Rapat Umum pemegang Saham (RUPS) terkait aksi buyback ini.
Sebelumnya, Otoritas jasa Keuangan (OJK) resmi memberlakukan ketentuan pembelian kembali saham atau buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu, (19/3/2025).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, penetapan kondisi pasar yang fluktuatif signifikan berlaku selama enam bulan sejak tanggal dikeluarkan, yaitu 18 Maret 2025.
"Kami umumkan kebijakan bahwa perusahaan terbuka dapat melakukan pembelian kembali (buyback) tanpa RUPS sesuai POJK 13/2023," ungkap Inarno di Main Hall BEI, Jakarta.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menilik Prospek Saham Prajogo Pangestu di 2025
Next Article Anak Usaha Emiten Prajogo Dikabarkan Mau IPO, Manajemen Buka Suara