Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bidang angkutan laut PT. Cakra Buana Resources Energy Tbk. (CBRE) akan melakukan pembelian armada kapal sebesar US$ 100.000.000 atau setara dengan Rp1.612.000.000.000 dari sejumlah pihak.
Mengutip keterbukaan informasi, pembelian armada dengan jenis pipe-laying & lifting vessel atas nama kapal "HAI LONG 106" tersebut selain dari kas perseroan juga melalui mekanisme pembayaran sebagian dari pihak ketiga dengan harga pembelian yang disepakati para pihak.
Pembayaran tersebut akan dilakukan melalui mekanisme penerbitan promissory note (PN) senilai US$ 55 juta atau setara dengan Rp 888.910.000.000.
Rinciannya, promissory note yang akan diterbitkan kepada 3 pihak yaitu, Yafin Tandiono Tan adalah sebesar US$ 11 juta yang setara dengan Rp 177.782.000.000, kepada PT Superkrane Mitra Utama Tbk. adalah sebesar US$ 6,5 juta yang setara dengan Rp 105.053.000.000, dan kepada PT Saga Investama Sedaya adalah sebesar US$ 12,5 juta yang setara dengan Rp 202.025.000.000.
Sedangkan US$ 25.000.000 yang setara dengan Rp 404.050.000.000 melalui promissory note setelah mendapatkan restu dari pemegang saham.
Disebutkan bahwa, perbandingan nilai dari rencana pembelian armada dibandingkan dengan ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2024, adalah sebesar Rp117.120.494.942 atau sekitar 1.376%.
Sementara perbandingan nilai dari rencana penerbitan PN dibandingkan dengan ekuitas Perseroan sebesar Rp117.120.494.942 atau sekitar 759%.
"Perseroan memutuskan untuk membeli kapal bekas Hai Long 106 karena kapal ini memiliki spesifikasi teknis yang jarang tersedia di pasar global dan belum dapat diproduksi atau diadakan di dalam negeri," tulis manajemen, Jumat (24/10).
Pertimbangan armada kapal tersebut dilatarbelakangi oleh adanya strategi diversifikasi usaha Perseroan dalam jasa pelayaran yang saat ini belum banyak dimiliki oleh industri perkapalan khususnya dalam layanan pendukung kegiatan offshore.
Sehingga, dengan bertambahnya armada baru akan menjadi aset yang unik dan bernilai strategis dalam memaksimalkan nilai portofolio dan meningkatkan daya saing dalam bidang industri perkapalan baik secara domestik maupun internasional.
Armada baru tersebut, akan digunakan oleh Perseroan secara komersial dalam skema kerjasama operasional atau sewa guna usaha dengan mitra strategis yang sedang membutuhkan layanan pendukung kegiatan operasional lepas pantai (offshore) seperti pemasangan pipa bawah laut (sub pipe lying), operasi pembangkit listrik laut (offshore wind farm support), mobilisasi alat berat, atau pendukung logistik kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.
"Sehingga perseroan dapat memperoleh sumber pendapatan yang baru yang lebih menarik dan keuntungan margin yang lebih tinggi dari penyewaan armada atau aset baru tersebut," tulis manajemen.
Perseroan telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2025.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Saham Naik Gila-Gilaan, BEI Langsung Pantau Ketat

2 hours ago
2
















































