Jakarta, CNBC Indonesia - Google dilaporkan akan membeli perusahaan rintisan asal Israel, Wiz, dengan nilai sekitar US$ 32 miliar (sekitar Rp529 triliun). Akuisisi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Google.
Alphabet, induk perusahaan Google ini mengatakan, akuisisi ini bertujuan meningkatkan penawaran keamanan cloud perusahaan di tengah ancaman yang berkembang akibat kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan menyebut seiring dengan peningkatan keamanan siber, akuisisi ini diharapkan dapat mempertajam keunggulan mereka dalam persaingan komputasi awan dengan Amazon.com dan Microsoft.
Kesepakatan blockbuster ini akan membuat Wiz menjadi bagian dari unit cloud Google dan memperkuat upaya perusahaan dalam solusi keamanan siber yang digunakan perusahaan untuk menghilangkan risiko-risiko kritis.
Harganya yang tinggi dari transaksi tersebut membuat Alphabet percaya diri bahwa pembelian ini akan disetujui oleh Gedung Putih, di tengah era pemerintahan Trump banyak ikut campur dalam kesepakatan-kesepakatan besar dan menjanjikan pengawasan yang ketat terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Untuk memastikan akuisisi ini, Alphabet harus menyetujui harga yang lebih tinggi dari tawaran yang diberikan tahun lalu senilai US$23 miliar untuk Wiz, yang ditolak oleh perusahaan rintisan tersebut.
Perusahaan ini dihargai sebesar US$12 miliar dalam putaran pendanaan pada Mei lalu, dengan lebih dari US$500 juta dalam pendapatan berulang tahunan pada pertengahan 2024.
Sumber mengatakan bahwa kedua belah pihak tetap melakukan kontak bahkan setelah penolakan dari Wiz tahun lalu, karena CEO Google Cloud, Thomas Kurian, tetap konsisten dengan keinginannya mengakuisisi perusahaan keamanan cloud itu.
Pembicaraan tersebut meningkat dalam dua bulan terakhir setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih, kata sumber-sumber yang mengetahui kesepakatan ini, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).
Trump telah mengatakan bahwa ia akan melanjutkan pengawasan ketat terhadap perusahaan raksasa teknologi.
Wiz bekerja sama dengan penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure serta Google Cloud. Morgan Stanley, BMW, serta LVMH adalah beberapa dari korporasi besar yang menggunakan layanan perusahaan yang bermarkas di New York dan Tel Aviv itu.
Produk Wiz akan terus tersedia di seluruh layanan cloud utama lainnya. Alphabet berharap kesepakatan ini akan selesai pada 2026 mendatang, tergantung pada persetujuan dari pihak regulator.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bantu Petani, Syngenta Dukung Pembiayaan-Teknologi Benih Unggul
Next Article Google Beri Warning, Jangan Angkat Telepon Dari Nomor Ini