Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di Indonesia khususnya yang diproduksikan oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk tengah melonjak bahkan hingga menembus rekor baru.
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada Rabu, 5 Maret 2025 lalu dibanderol Rp 1.709.000/gram batang, atau melonjak Rp 5.000. Ini merupakan rekor baru harga emas tertinggi Antam. Sebelumnya, rekor tertinggi harga emas tercatat pada 20 Februari 2025 lalu di level Rp 1.708.000/gram batang.
Adapun, harga emas satuan 1 gram pada Jumat (07/03/2025) dibanderol Rp 1.690.000/gram batang. Meskipun harga emas hari ini turun dibandingkan kemarin yang Rp 1.706.000/gram batang, namun ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang masih di kisaran Rp 1,1 juta - Rp 1,5 juta/ gram batang.
Pergerakan harga emas Antam hari ini searah dengan emas global. Pada perdagangan Kamis (6/3/2025), harga emas dunia di pasar spot melemah 0,30% di level US$2.909,99 per troy ons. Pelemahan tersebut mematahkan kenaikan harga emas selama tiga hari beruntun.
Namun demikian, harga emas global saat ini juga masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang berada di kisaran US$ 2.100 - US$ 2.700 per troy ons.
Indonesia Punya Pabrik Emas 2 Ton per Bulan
Indonesia saat ini telah memiliki pabrik yang bisa menghasilkan emas hingga 2 ton per bulan. Pabrik tersebut adalah Fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang berada di dalam satu area smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated and Industrial Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
Meski smelter tembaga PTFI sempat terjadi kebakaran pada Oktober 2024 lalu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan insiden kebakaran tersebut tidak mengganggu proses produksi emas di fasilitas PMR.
Bahkan, untuk saat ini produksi emas batangan yang dihasilkan dari fasilitas PMR diperkirakan dapat mencapai 2 ton per bulan. Meskipun, hal itu masih bergantung pada pasokan lumpur anoda yang berasal dari PT Smelting.
"Jadi kalau dalam proses sekarang ini, kami akan bisa mungkin memproduksi kira-kira sekitar 2 ton satu bulan. Tapi memang karena produksi dari atau anode slime dari smelter baru ini belum akan terjadi, jadi masih mengandalkan lumpur anoda yang dari PT Smelting," kata Tony dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Jumat (7/3/2025).
Tony menjelaskan bahwa sejak 30 Desember 2024, fasilitas PMR ini telah memurnikan emas dan perak dari lumpur anoda.
Pihaknya juga telah mengirimkan emas perdana kepada Antam pada Rabu (12/2/2025) lalu sebesar 125 kilo gram (kg) emas batangan murni dengan kadar kemurnian 99,99% dan berencana melanjutkan kerja sama dengan Antam untuk memasok emas sebanyak 30 ton per tahun.
Tony pun sempat menyebut, PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta Platinum Group metals yaitu 30 kg platinum, 375 kg Palladium.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tertinggi Dalam Sejarah, Antam Cetak Rekor Penjualan Emas 2024
Next Article Video: Emas Pesta Pora & Incar Rekor USD 3.000/Oz