Harga Minyak Rebound 4% Seminggu, Brent dan WTI Balik ke Level US$ 60!

18 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah acuan dunia mulai pulih dalam sepekan setelah menyentuh level terendah kurang lebih dalam empat tahun.

Merujuk data Refinitiv, minyak mentah jenis Brent pada perdagangan Jumat lalu (9/5/2025) berhasil menguat 1,70% dalam sehari ke posisi US$ 63,91 per barel, sementara untuk jenis West Texas Intermediate (WTI) naik lebih tinggi 1,85% menuju US$ 61,05 per barel.

Penguatan harian itu kemudian mengakumulasi apresiasi sepanjang pekan di mana Brent naik 4,27%, sementara WTI menguat 4,68%.

Pemulihan harga minyak terjadi seiring optimisme pasar yang kembali setelah ada kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan Inggris. Hal ini juga membuka peluang yang lebih optimis terhadap pembicaraan negosiasi AS dan China.

Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme bahwa kesepakatan dengan China dapat mencapai "kemajuan nyata" dalam pertemuan akhir pekan ini.

Namun, China menekankan bahwa penghapusan tarif masih menjadi syarat utama sebelum negosiasi berlanjut. Artinya, ketidakpastian masih membayangi, tetapi harapan pemulihan permintaan tetap memompa optimisme.

Dari sisi suplai, pasar juga menanggapi keras langkah AS yang menjatuhkan sanksi terhadap Hebei Xinhai Chemical Group, salah satu kilang independen terbesar di China. Perusahaan itu dituduh membantu ekspor minyak mentah Iran lewat jalur tidak resmi.

Langkah ini memperketat ekspektasi pasokan global, di tengah kekhawatiran bahwa OPEC+ akan segera mengaktifkan kembali produksi yang sebelumnya dibatasi. Meski belum ada keputusan resmi, rencana ini sempat menekan harga sejak awal tahun.

Sejak Januari 2025, harga minyak sempat kehilangan lebih dari 10% akibat tekanan dari perlambatan ekonomi global dan ekspektasi surplus produksi. Namun dalam sepekan terakhir, harga menunjukkan pola bottoming out, dengan Brent kembali menembus level psikologis US$63 dan WTI menembus US$60.

Dengan dinamika geopolitik, perdagangan, dan sanksi yang saling berkelindan, volatilitas harga minyak diprediksi tetap tinggi dalam beberapa pekan ke depan. Namun untuk saat ini, rebound harga memberi sedikit napas lega bagi pasar energi global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |