Jakarta, CNBC Indonesia - Reli pasar saham Wall Street yang luar biasa pada Rabu (9/4/2025) terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan membatalkan sementara tarif yang direncanakan.
Indeks S&P 500 melonjak 9,52% sebagai reaksi langsung terhadap pengumuman Trump untuk memberikan jeda selama 90 hari pada beberapa tarif 'resiprokal' yang tinggi.
Kenaikan satu hari ini tercatat sebagai yang terbesar ketiga sejak Perang Dunia II untuk indeks pasar saham utama, menurut data dari FactSet.
Dow Jones Industrial Average naik sebesar 2.962,86 poin, atau 7,87%, dan mencatat kenaikan terbesar sejak Maret 2020.
Nasdaq Composite melonjak 12,16%, mencatat lonjakan satu hari terbesar sejak Januari 2001 dan hari terbaik kedua sepanjang sejarah.
"Ini adalah momen penting yang telah kami tunggu-tunggu. Reaksi pasar langsung sangat positif, karena para investor menafsirkan ini sebagai langkah menuju kejelasan yang sangat dibutuhkan." kata Gina Bolvin, presiden Bolvin Wealth Management Group, dikutip dari CNBC International.
Pasar seperti pegas yang ditekan setelah empat hari perdagangan yang brutal, yang sempat mendorong S&P 500 masuk ke wilayah pasar bearish. Selama empat sesi perdagangan sebelumnya, S&P 500 mengalami penurunan sebesar 12%, penurunan yang belum pernah terjadi sejak masa pandemi. Dow Jones kehilangan lebih dari 4.500 poin selama empat hari tersebut, sementara Nasdaq turun lebih dari 13%.
Meskipun saham berhasil memulihkan sebagian besar kerugian, para investor belum sepenuhnya keluar dari masa sulit karena Trump berjanji akan mengubah arah perdagangan global. Presiden mengatakan bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi pejabat AS untuk bernegosiasi setelah ia mengumumkan tarif barunya minggu lalu.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa semuanya sudah aman. Negosiasi perdagangan belum dimulai, dan setelah dimulai, akan ada berbagai berita positif maupun negatif karena masing-masing pihak akan berupaya mendapatkan sebanyak mungkin konsesi." ," kata Dave Sekera, Kepala Strategi Pasar AS di Morningstar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)