Huayou Gantikan LG di Proyek Rp139 Triliun Baterai RI, Ini Kata Bahlil

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia mengungkapkan bahwa Zhejian Huayou Cobalt resmi menggantikan LG Energy Solution (LGES) pada proyek investasi baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia. Adapun, perusahaan asal China tersebut nantinya akan menggarap proyek senilai US$ 8,6 miliar atau Rp 139 triliun.

Bahlil lantas menegaskan bahwa keluarnya LGES dalam salah satu proyek rantai pasok baterai tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini terjadi lantaran LGES tidak memenuhi komitmen awal yang sudah disepakati.

"Memang kita terminasi. Kenapa kita terminasi? Karena dari komitmen yang sudah disepakati dalam MoU maupun FS-nya itu belum dilaksanakan. Tetapi dari total proyeknya US$ 9,8 miliar itu, US$ 1,2 miliar sudah realisasi, sudah diresmikan di Karawang. 10 Giga pertama," kata Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan bahwa pergantian mitra investasi dalam proyek baterai mobil listrik LGES kepada Zhejiang Huayou Cobalt diputuskan melalui Rapat Terbatas (Ratas) di Istana bersama Presiden Prabowo Subianto, kemarin, Kamis (22/5/2025).

"Nah, karena dia tidak lanjutkan, maka yang menggantikan posisinya adalah Huayou. Kemarin sudah putus di ratas. Dan di Januari itu saya mengeluarkan surat untuk terminasi terhadap LG," kata Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan investasi ekosistem kendaraan listrik dilakukan mulai dari hulu sampai hilir, dari pertambangan, pembangunan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), pabrik prekursor dan katoda, baterai cell, dan recycle.

"Nah sekarang tinggal kurang lebih sekitar US$ 8 miliar, mulai juga sebagian dari hulu-hilir sampai dengan baterai sel 20 Giga Watt. Alhamdulillah itu sudah diputuskan dan sudah disetujui oleh Bapak Presiden," kata Bahlil, usai rapat di Istana Negara, Kamis (22/5/2025).

Bahlil mengatakan dalam investasi bersama LG sebelumnya sudah ada realisasi investasi sebesar US$ 1,2 miliar, yaitu pabrik dengan kapasitas produksi 10 GwH, yang dimiliki di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, di Karawang Barat, pada Juli 2024 lalu.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bioetanol Bakal Gantikan Bensin, Tapi Cukai bikin pusing

Next Article Perusahaan China Gantikan LG di Proyek Baterai? Ini Kata ESDM

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |