IHSG dan Rupiah Diprediksi Kembali Hijau Pekan Depan, Ini Sentimennya!

22 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air kembali bersiap dibuka pada esok hari, baik rupiah maupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di harapkan dapat kembali berada di zona penguatan seperti pada perdagangan akhir pekan ini.

Pada perdagangan Jumat (7/3/2025), IHSG ditutup menguat 0,27% di level 6.636. Penguatan tersebut menjadi kenaikan IHSG dalam tiga hari beruntun. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan hingga 5,83%.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat (7/3/2025), rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terapresiasi 0,21% di level Rp16.290/US$1. Dalam sepekan, rupiah terhadap terhadap dolar AS telah menguat sebesar 1,72%.

Diprediksi pasar keuangan akan kembali bergerak positif dalam sepekan ke depan mengingat banyaknya sentimen dari dalam negeri maupun luar negeri.

Penjualan Mobil Indonesia

Pada awal pekan Senin (10/3/2025), terdapat data penjualan mobil periode Februari 2025. Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memberikan informasi penjualan mobil nasional yang turun pada Januari 2025. Per Januari 2025, jumlah total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Artinya, turun 11,3% secara year-on-year (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara itu, penjualan retail turun 18,6% (yoy) menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama 2024.

GAIKINDO pun menetapkan proyeksi penjualan mobil sepanjang 2025 setidaknya sebanyak 900 ribu unit, naik sedikit dibandingkan 2024 sebesar 865 ribu unit.

Penjualan Sepeda Motor Indonesia

Berlanjut pada esok harinya Selasa (11/3/2025), terdapat data penjualan sepeda motor periode Februari 2025. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat pada sepanjang Januari 2025, industri sepeda motor di Indonesia berhasil menjual lebih dari setengah juta unit motor. Ini tentunya menjadi kabar baik di tengah isu menurunnya penjualan motor di 2025 akibat penerapan opsen pajak.

Berdasarkan data AISI, pada Januari 2025 penjualan motor di Indonesia menyentuh angka 557.191 unit. Jika dibandingkan dengan penjualan di periode Januari 2024, saat itu angka penjualannya mencapai 592.658 unit, sehingga ada sedikit penurunan penjualan di Januari 2025 ini.

Kepercayaan Konsumen Indonesia

Masih di hari yang sama, pada hari Selasa (11/3/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2025. Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level 127,2. Level sedikit lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 127,7.

Direktur Eksekutif Kepala Departmen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menuturkan keyakinan konsumen yang tetap optimis pada Januari 2025 bersumber dari tetap kuatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2025 tercatat masing-masing sebesar 113,5 dan 140,8.

Penjualan Ritel Indonesia

Berlanjut pada Rabu (12/3/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data penjualan ritel Indonesia periode Januari 2025. Sebelumnya, penjualan eceran yang tercermin pada Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2024 berada di 222. Angka tersebut tumbuh 1,8% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% (yoy). Pertumbuhan pada Desember 2024 terutama didorong Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang Budaya dan Rekreasi.

Sementara itu, pada periode Januari yang akan dirilis, IPR diperkirakan sebesar mencapai 211,3. Tumbuh sebesar 0,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan BI, kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Peralatan Informasi dan Komunikasi yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman dan Tembakau tetap tumbuh, meski melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Inflasi China

Indeks harga konsumen (IHK) China pada periode Februari gagal memenuhi ekspektasi dan turun pada laju tertajam dalam 13 bulan, sementara deflasi harga produsen terus berlanjut, karena permintaan musiman memudar dan rumah tangga tetap berhati-hati dalam berbelanja di tengah kekhawatiran pekerjaan dan pendapatan.

Pekan lalu, Beijing berjanji akan melakukan upaya lebih besar untuk meningkatkan konsumsi dalam menghadapi perang dagang yang meningkat dengan AS, tetapi analis memperkirakan tekanan deflasi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan terus berlanjut.

Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 sekitar 5%, tidak berubah dari tahun lalu, sementara menurunkan target inflasi tahunan menjadi sekitar 2% dari sekitar 3% tahun lalu.

Indeks harga konsumen (IHK) China turun 0,7% bulan lalu dari tahun sebelumnya, membalikkan kenaikan 0,5% pada bulan Januari, menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Minggu (9/3/2025).

Ini adalah kontraksi pertama dalam indeks sejak Januari 2024, dan lebih buruk dari penurunan 0,5% yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.

Kemudian, Indeks harga produsen (IHP) China turun 2,2% per tahun pada bulan Februari, mereda dari penurunan 2,3% pada bulan Januari dan kontraksi terkecil dalam enam bulan, tetapi tidak mencapai perkiraan penurunan 2,1%.

Harga produsen China telah turun sejak September 2022. Ancaman tarif global dan kelebihan kapasitas industri di dalam negeri mendorong eksportir China ke dalam perang harga di seluruh dunia, yang memaksa banyak dari mereka untuk memangkas harga produk dan upah mereka.

Lowongan JOLTS AS

Pada Selasa (11/3/2025), Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan melaporkan Jumlah lowongan pekerjaan JOLTS periode Januari 2025. Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 7,6 juta pada hari kerja terakhir bulan Desember, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan.

Selama bulan tersebut, perekrutan dan total pemutusan hubungan kerja sedikit berubah pada masing-masing 5,5 juta dan 5,3 juta. Dalam pemutusan hubungan kerja, berhenti (3,2 juta) dan PHK dan pemecatan (1,8 juta) sedikit berubah. Rilis ini mencakup estimasi jumlah dan tingkat lowongan pekerjaan, perekrutan, dan pemutusan hubungan kerja untuk seluruh sektor nonpertanian, menurut industri, dan menurut kelas ukuran perusahaan.

Inflasi AS

Masih di hari yang sama Rabu (12/3/2025), terdapat data inflasi AS periode Februari 2025. Sebelumnya, tingkat inflasi tahunan di AS naik tipis menjadi 3% pada Januari 2025, dibandingkan dengan 2,9% pada Desember 2024, dan di atas perkiraan pasar sebesar 2,9%, yang menunjukkan kemajuan yang terhenti dalam mengekang inflasi.

Biaya energi naik 1% tahun-ke-tahun, kenaikan pertama dalam enam bulan, setelah penurunan 0,5% pada Desember, terutama karena bensin (-0,2% vs -3,4%), bahan bakar minyak (-5,3% vs -13,1%) dan gas alam (4,9% vs 4,9%). Selain itu, harga mobil dan truk bekas pulih (1% vs -3,3%), biaya transportasi meningkat (8% vs 7,3%) dan turun lebih sedikit untuk kendaraan baru (-0,3% vs -0,4%). Di sisi lain, inflasi stabil untuk makanan (2,5% vs 2,5%) dan melambat untuk tempat tinggal (4,4% vs 4,6%).

Secara bulanan, inflasi AS naik sebesar 0,5%, di atas 0,4% pada bulan sebelumnya dan ekspektasi akan melambat menjadi 0,3%. Indeks untuk tempat tinggal naik 0,4%, yang mencakup hampir 30% dari kenaikan tersebut. Sementara itu, inflasi inti tahunan secara tak terduga naik menjadi 3,3%, dibandingkan dengan perkiraan yang akan melambat menjadi 3,1%. Tingkat bulanan naik lebih dari yang diharapkan menjadi 0,4%.

Harga Produsen AS

Berlanjut pada hari Kamis (13/3/2025), terdapat rilis data indeks harga produsen (PPI) AS periode Februari 2025. Sebelumnya, indeks harga produsen (PPI) AS, yang mengukur apa yang diperoleh produsen untuk barang dan jasa mereka, meningkat sebesar 0,4% yang disesuaikan secara musiman pada bulan tersebut, dibandingkan dengan estimasi Dow Jones sebesar 0,3%, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan.

Tidak termasuk makanan dan energi, PPI inti naik 0,3%, sesuai dengan perkiraan.

Meskipun rilis indeks harga produsen dan konsumen banyak dikutip sebagai pengukur inflasi, keduanya bukanlah yang utama yang digunakan The Fed.

Klaim Pengangguran Awal AS

Diperkirakan jumlah klaim pengangguran awal AS diprediksi akan bertambah sebesar 226.000, menurut para pelaku pasar. Sebelumnya, klaim pengangguran awal di AS turun 21.000 dari minggu sebelumnya menjadi 221.000 pada minggu terakhir bulan Februari, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 235.000, dan kembali ke level terendah dalam sejarah setelah mencapai level tertinggi dalam dua bulan yang tercatat pada periode sebelumnya. Sementara itu, klaim berulang naik 42.000 menjadi 1.897.000, tidak terlalu jauh dari yang diharapkan yaitu 1.880.000.

Hasil tersebut terus menunjukkan bahwa AS terus menjadi tuan rumah pasar tenaga kerja yang relatif ketat meskipun siklus pengetatan yang berkepanjangan dan rilis data yang lemah dan pesimistis. Sementara itu, klaim pengangguran yang diajukan berdasarkan program untuk pegawai pemerintah The Federal, yang telah diawasi ketat karena pemecatan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), naik 1.020 menjadi 1.634.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |