IMF Ramal Ekonomi RI Lebih Lemah, Sri Mulyani: Harus Kita Cegah!

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memahami pandangan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait proyeksi perekonomian dunia ke depan. Termasuk banyak negara yang diperkirakan tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya.

"IMF sudah mengeluarkan koreksi cukup dalam tahun lalu 3,2 tahun ini menjadi 2,8%," ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (30/4/2025)

Amerika Serikat (AS) diproyeksikan tumbuh 1,8%, China 4%, Eropa 0,8%, Jepang 0,6% dan India 6,2%. Seluruhnya mengalami koreksi dari proyeksi sebelumnya, termasuk Indonesia menjadi 4,7%.

"Kalo kita lihat koreksi di Indonesia relatif kecil tapi bukan berarti tidak terkoreksi kita harus bekerja keras agar prediksi ini tidak terjadi. Harus ada cara untuk mencegah," terang Sri Mulyani.

Sri Mulyani tetap optimistis melihat perekonomian nasional ke depan. Misalnya dalam kawasan Asia Tenggara. Vietnam dan Filipina mengalami hantaman lebih besar dibandingkan Indonesia seiring kebijakan tarif impor dari AS.

"Indonesia terus melakukan pendekatan dengan Amerika dengan memitigasi apa yang terjadi karena AS pause 90 hari akan mengumpulkan banyak negara Indonesia termasuk ya cepat menyampaikan," ujarnya.

Sejauh ini AS mengapresiasi yang sudah dilakukan Indonesia terutama dalam komitmen pemerintah untuk melakukan deregulasi dalam hal kemudahan usaha. Diharapkan negosiasi cepat selesai. Hal ini akan mempermudah pemerintah untuk kemudian melanjutkan kebijakan dalam mendorong perekonomian.

"Kita akan terus lakukan fokus menggunakan APBN dari sisi insentif belanja investasi, resiko dan lainnya," terang Sri Mulyani.


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp 104 Triliun di Maret 2025

Next Article Cerita Sri Mulyani Keluarkan RI dari Komplotan Negara 'Sakit-sakitan'

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |