Indonesia dan Vietnam Mengeksplorasi Peluang Kerja Sama yang Semakin Kuat

4 hours ago 3

loading...

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto/Istimewa

JAKARTA - Indonesia dan Vietnam memiliki hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 70 tahun. Kini, kedua negara semakin memperkuat komitmen untuk meningkatkan kemitraan strategis melalui diselenggarakannya High Level Business Dialogue bertajuk “Vietnam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity” di Jakarta, Senin (10/3/2025).

Pertemuan itu menjadi momen penting untuk mengeksplorasi peluang kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Saya percaya, acara ini akan memberikan peluang yang berharga untuk menjajaki kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dan investasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya.

Dengan populasi gabungan mencapai hampir 400 juta jiwa, Indonesia dan Vietnam punya potensi besar dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Airlangga mengungkapkan, perdagangan bilateral keduanya pada 2024 terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan total perdagangan mencapai USD15 miliar.

Baca Juga

Prabowo Ungkap Vietnam Bakal Investasi di Bidang Otomotif hingga Pertanian

Investasi kedua negara terus meningkat dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Salah satu proyek investasi strategis yang berjalan yakni pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang mencerminkan semakin eratnya kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.

Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi perhatian dalam kerja sama bilateral ini. Maskapai penerbangan nasional dari kedua negara, Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia, terus memperluas kolaborasi guna meningkatkan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Vietnam.

Airlangga mengatakan, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mendukung ekonomi kedua negara. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan Perjanjian Perdagangan ASEAN (ATIGA) yang memungkinkan tarif 0% pada 99,8% komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral.

Kedua, mempercepat adopsi transaksi digital lintas batas guna meningkatkan aktivitas ekonomi. ASEAN juga tengah mempersiapkan ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang akan ditandatangani pada KTT ASEAN tahun ini.

Ketiga, meningkatkan kolaborasi di bidang teknologi untuk membantu bisnis berkembang dan bersaing secara lebih efektif di kancah global, khususnya bagi UMKM. Raksasa teknologi Vietnam, Financing dan Promoting Technology (FPT), telah memperluas jaringan bisnisnya di Indonesia, menciptakan peluang baru untuk berkolaborasi.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |