Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah fokus mengoptimalkan penggunaan aplikasi terintegrasi bernama MinerbaOne. Aplikasi tersebut sebagai upaya perbaikan tata kelola serta peningkatan pelayanan kepada badan usaha.
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno menjelaskan bahwa digitalisasi menjadi arah utama kebijakan Ditjen Minerba pada tahun ini. Melalui platform MinerbaOne, seluruh proses administrasi dan layanan di sektor pertambangan diharapkan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
"Jadi untuk tahun ini kita fully untuk memikirkan bagaimana pelayanan kepada masyarakat, kepada pelaku usaha di industri pertambangan itu bisa cepat, transparan, dan akuntabel," ujar Tri dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia Special Road to Hari Tambang dan Energi 2025, dikutip Rabu (22/10/2025).
Sementara dari sisi negara, pemerintah harus memastikan seluruh hak negara benar-benar dipenuhi oleh para pelaku usaha pertambangan. Selain itu, hak-hak masyarakat yang terdampak kegiatan pertambangan juga harus dipenuhi oleh perusahaan maupun pemangku kepentingan di sektor industri tersebut.
Ia menambahkan aspek lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam kegiatan pertambangan. Pemerintah harus memastikan agar dampak lingkungan dari aktivitas industri tersebut benar-benar dapat diminimalkan.
Menurut dia, melalui sistem digitalisasi, pemerintah dapat memantau secara lebih akurat, termasuk mengetahui kondisi jaminan reklamasi, lokasi-lokasi yang belum melaksanakan reklamasi, hingga area tambang yang terdampak, dengan memanfaatkan citra satelit sebagai alat pengawasan.
"Jadi poinnya adalah digitalisasi penting sekali untuk kita dengan keterbatasan SDM, dengan ini capture dari industri pertambangan yang besar itu bisa tercapture dalam digitalisasi," tambahnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kementerian ESDM Usulkan Pagu Indikatif 2026 Hingga Rp 21,66 T