Invasi Mobil Listrik China Bikin Lahan Industri di RI Laris Manis

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Invasi brand mobil listrik China ke Indonesia hingga membangun pabrik membuat lahan industri menjadi laris manis. Saat ini, di Greater Jakarta dan Subang, menjadi submarket paling potensial, dengan sektor auto-related sebagai prime mover, terutama yang terkait dengan pengembangan produksi EV (electric vehicle) dan berbagai industri turunannya.

Performa subsektor industri terhitung mencatatkan yang terbaik sejak pandemi melanda. Tahun 2024 menjadi performa terbaik dalam 5 tahun terakhir, melalui catatan permintaan lahan berkisar 312 hektare.

Sehingga tidak mengherankan jika beberapa kawasan industri di Jabodetabek berencana membuka tambahan pasokan lahan untuk memenuhi permintaan para bos-bos pabrikan industri. Termasuk di wilayah Subang yang juga memiliki rencana yang sama. Total stok kawasan industri di Greater Jakarta dan sekitarnya bertambah, saat ini tercatat berkisar 15.729 hektare, dimana total serapan lahan di semester ini berkisar 77 hektar. Subang, Bekasi dan Karawang, masih menjadi submarket yang potensial saat ini.

"Serapan lahan kawasan industri di tahun 2024 menunjukkan performa tertinggi sejak pandemi. Memang tidak dapat dipungkiri, gelombang masuknya manufaktur dari wilayah regional Asia, seperti Tiongkok, Vietnam, dan Korea Selatan memberikan dampak positif terhadap performa Kawasan Industri. Terlebih Perang Dagang As-Tiongkok yang telah membawa relokasi pabrik ke wilayah Jawa Tengah," kata Willson Kalip, Country Head dari Knight Frank Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).

Pasar otomotif Indonesia semakin berwarna dengan kehadiran brand mobil listrik baru, Honri. Pabrikan asal China ini hadir di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Honri resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Honri Boma EV, yang dibanderol dengan harga Rp 199 juta on-the-road (OTR) Jakarta. Harga yang terjangkau ini menjadikannya sebagai salah satu kendaraan listrik paling ramah kantong di Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Pasar otomotif Indonesia semakin berwarna dengan kehadiran brand mobil listrik baru, Honri. Pabrikan asal China ini hadir di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Honri resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Honri Boma EV, yang dibanderol dengan harga Rp 199 juta on-the-road (OTR) Jakarta. Harga yang terjangkau ini menjadikannya sebagai salah satu kendaraan listrik paling ramah kantong di Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pasar otomotif Indonesia semakin berwarna dengan kehadiran brand mobil listrik baru, Honri. Pabrikan asal China ini hadir di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Honri resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Honri Boma EV, yang dibanderol dengan harga Rp 199 juta on-the-road (OTR) Jakarta. Harga yang terjangkau ini menjadikannya sebagai salah satu kendaraan listrik paling ramah kantong di Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sedangkan Harga masih stabil, cenderung mulai meningkat terutama di beberapa kawasan yang memiliki daya kompetisi yang relatif lebih tinggi, seperti di koridor timur Jakarta.

"Saat ini Pemerintah dan Industrialist perlu menangkap peluang ini sebagai 'golden opportunity', hal ini mengingat sektor manufaktur akan menjadi katalis dalam menjaga performa sektor industri di Greater Jakarta dan nasional," sebut Willson.

Salah satu pabrikan mobil yang bakal membangun pabriknya adalah BYD dengan nilai investasi US$ 1 miliar sekitar Rp 16 triliun dan akan selesai dibangun 2025 mendatang.

Pabrik yang sedang dibangun berlokasi di kawasan industri Subang, Jawa Barat. Kapasitas produksinya mencapai 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun. Perusahaan bakal menjadikan Indonesia untuk fokus pada pasar ekspor.

Selain itu, Handal Indonesia Motor (HIM) yang menampung beberapa brand mobil juga membangun pabrik baru di Purwakarta yang ukurannya 3x lebih besar dari pabrik saat ini yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Pabrik di Bekasi tersebut Bekasi sudah penuh setelah memegang tiga merek sekaligus, yakni Chery, Neta dan Jetour.

Pabrik HIM di Bekasi seluas 12 hektare dan hanya dapat memproduksi 30 ribu unit per tahun, sedangkan pabrik Purwakarta yang baru seluas 38 hektare dan dapat memproduksi 90 ribu unit per tahun.


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mobil China Masuk Lagi ke RI, Bakal Rakit Lokal

Next Article EU 'Jegal' Mobil Listrik China Kuasai Eropa, Beijing Siap Melawan

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |