Jakarta, CNBC Indonesia - Ada tiga perusahaan yang membagikan dividen dengan yield atraktif, bahkan ada yang sampai double digital. Salah satunya pada Senin hari ini (21/4/2025) melewati periode cum date.
Mereka adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
1. LPPF
Pada hari ini, LPPF melewati periode cum date atau tenggat terakhir investor bisa membeli saham dengan hak dividen.
Emiten grup Lippo ini membagikan dividen senilai Rp677,4 miliar atau setara Rp300 per lembar. Alokasi ini setara dengan dividen payout ratio (DPR) sekitar 81,89%.
Pada hari ini harga saham LPPF malah terkontraksi tipis 0,50% ke posisi Rp1995 per lembar. Dari harga tersebut, investor akan mendapatkan cuan dividen hingga 15,35%.
2. BNGA
Berikutnya, ada BNGA yang dalam waktu dekat akan melewati masa cum date dividen pada dua hari mendatang, tepatnya 23 April 2025.
BNGA juga terbilang akan membagikan dividen yield cukup atraktif. Pada tahun ini, manajemen BNGA sepakat membagikan dividen tunai sebanyak 60% dari laba atau sebesar-besarnya Rp3,9 triliun (gross) dari laba bersih CIMB Niaga (bank only) tahun buku 2024, yaitu Rp6,5 triliun.
Jika dibandingkan terhadap jumlah saham yang beredar, maka dividen per lembar yang dibagikan mencapai Rp155. Dari nilai ini, jika dibandingkan harga saham per hari ini di Rp1.825 per lembar, akan menghasilkan cuan sampai 8,53%.
Keuntungan ini cukup besar jika dibandingkan dengan rata-rata deposito bank umum yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di kisaran 4%.
3. BJBR
Terakhir, ada emiten bank lagi yaitu BJBR yang juga membagikan dividen dengan yield cukup jumbo.
Diketahui, BJBR sepakat membagikan dividen sebanyak Rp896,95 miliar setara 65,50% dari laba tahun buku 2024. Nilai tersebut jika dibandingkan total saham beredar akan menjadi Rp85,25 per lembar.
Adapun jika dibandingkan dengan harga saham per hari ini di Rp900 per lembar, akan menghasilkan cuan sampai 9,47%.
Meskipun tiga emiten tersebut menawarkan peluang cuan dividen yang jumbo, kita juga perlu mengantisipasi adanya risiko jebakan dividen yang biasanya terjadi ketika harga melewati ex-date di mana penurunan harga saham bisa setara atau lebih dari yield yang ditawarkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(tsn/tsn)