Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam satu abad terakhir, lebih dari 40 negara dan entitas politik telah lenyap.Dari reruntuhan Roma hingga heningnya istana di Praha, sejarah menyimpan catatan ironis: negara-negara yang pernah berkuasa, kini bahkan tak disebut dalam peta.
Fenomena ini bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan cermin rapuhnya batas, identitas, dan kekuasaan.
"Negara bisa lahir dalam semalam. Tapi yang tak disadari: negara juga bisa menghilang sebelum matahari terbit esok harinya."
Di tengah gelombang globalisasi dan konflik modern, kita diingatkan: tak ada negara yang terlalu besar untuk gagal, dan tak ada identitas nasional yang kebal terhadap waktu.
Di era ketika gerakan separatis dan unifikasi kembali menguat, mungkin kita sedang menyaksikan halaman awal dari daftar negara yang akan "hilang berikutnya". Karena sejarah, sebagaimana kita tahu, tidak pernah selesai. Ia hanya menunggu negara berikutnya untuk dijadikan pelajaran.
Dilansir dari berbagai sumber seperti Britannica dan History.com, berikut adalah beberapa contoh negara yang dulu pernah berdiri megah, lalu hilang dalam arus waktu:
1. Uni Soviet (1922-1991)
Uni Soviet, raksasa ideologi dan militer, dalam satu dekade berubah dari superpower menjadi kumpulan negara merdeka.
Kekuatannya tampak tak terkalahkan di luar, tapi hancur dari dalam: ekonomi mandek, birokrasi membatu, dan suara-suara kecil dari republik-republik seperti Lituania, Latvia, dan Estonia akhirnya menjadi gelombang besar.
Uni Soviet adalah negara terbesar dalam sejarah modern, membentang 22,4 juta km². Runtuhnya pada 1991 melahirkan 15 negara baru.\
2.Yugoslavia (1918-2003)
Eksperimen idealistik menyatukan bangsa Balkan berubah menjadi mimpi buruk etnis yang berdarah.
Negara ini bubar bukan karena kalah perang melawan musuh luar, tapi karena rakyatnya saling mencurigai, pemimpinnya saling menebar kebencian, dan dunia menonton sambil berunding.
Perang sipil Yugoslavia (1991-2001) menyebabkan lebih dari 140.000 korban jiwa dan jutaan orang mengungsi.
3.Tibet (1912-1951)
Pernah berdiri sebagai negara berdaulat setelah runtuhnya Dinasti Qing, Tibet pada akhirnya dianeksasi oleh Tiongkok pada 1951 dan kini berstatus "daerah otonomi" di bawah kendali ketat.
Pemerintah Tibet di pengasingan masih aktif di Dharamsala, India, di bawah kepemimpinan Dalai Lama.
4. Cekoslowakia (1918-1992)
Tak semua perpisahan berdarah. Cekoslowakia membuktikan bahwa dua bangsa bisa berpisah tanpa peluru melalui kesepakatan damai yang dikenal sebagai Velvet Divorce pada 1993, melahirkan Republik Ceko dan Slovakia.
Proses perpisahan hanya membutuhkan waktu 6 bulan negosiasi dan hampir tanpa konflik sosial.
5. Prusia (1525-1947)
Prusia pernah menjadi kekuatan dominan di Eropa, menjadi motor penyatuan Jerman. Namun, setelah Perang Dunia II, Prusia dibubarkan secara resmi oleh Sekutu, wilayahnya dibagi antara Polandia, Rusia, dan Jerman.
Ibukota Prusia, Königsberg, kini bernama Kaliningrad dan menjadi bagian dari Rusia.
6. Republik Venesia (697-1797)
Salah satu republik maritim termakmur dalam sejarah, Venesia jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte pada 1797 setelah lebih dari 1.100 tahun merdeka.
Venesia dikenal dengan armada lautnya yang mendominasi Laut Mediterania dan sistem perbankan modern awal.
7.Kerajaan Hawaii (1795-1893)
Hawaii dulunya kerajaan independen hingga digulingkan dalam kudeta oleh kalangan pengusaha Amerika pada 1893. Akhirnya dianeksasi AS pada 1898 dan menjadi negara bagian ke-50 pada 1959.
Ratu Liliʻuokalani adalah raja terakhir Hawaii yang digulingkan tanpa dukungan rakyatnya.
8. Kerajaan Ottoman (1299-1922)
Kesultanan Ottoman (atau Utsmaniyah) adalah salah satu kekaisaran terbesar dan terkuat dalam sejarah dunia, yang berdiri lebih dari 600 tahun. Didirikan pada 1299 oleh seorang pemimpin suku Turki bernama Osman I, kerajaan ini berawal dari wilayah kecil di Anatolia (sekarang Turki) dan berkembang menjadi kekuatan adidaya lintas tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa.
Pada abad ke-16 dan 17, Ottoman mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Suleiman al-Qanuni (Suleiman the Magnificent). Wilayahnya membentang dari Wina di Eropa Tengah, Hingga Yaman dan Mesir di Afrika Utara, serta Iran Barat hingga Aljazair dan Tunisia.
Kesultanan ini dikenal sebagai pusat perdagangan, seni, ilmu pengetahuan, dan toleransi terhadap berbagai etnis dan agama.
Negara-Negara Lain yang Hilang Ditelan Zaman
1. Rhodesia
Kini Zimbabwe (1965-1979)
2. Austria-Hungaria
Pecah menjadi banyak negara pasca-Perang Dunia I (1867-1918)
3. New Granada
kini Kolombia, Panama, dan Ekuador (1831-1858)
4. Gran Colombia
Pecah karena konflik internal (1819-1831)