Jakarta, CNN Indonesia --
Jembatan Cidadap yang terletak di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi amblas pada Kamis (6/3) malam. Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan dua desa terputus total.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast mengatakan jembatan itu amblas imbas hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan hingga amblas sekitar 4 meter.
"Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan hingga amblas sekitar 4 meter," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast dalam keterangannya, Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jules menyebut berdasarkan pantauan di lokasi pada hari ini, bagian ujung jembatan tampak runtuh dan memperlihatkan lapisan aspal yang terbelah. Selain itu, tanah longsor di sekitar area juga semakin memperparah kondisi.
Disampaikan Jules, polisi dan TNI telah berjaga di lokasi untuk memastikan keamanan serta meninjau kondisi terkini jembatan.
Hingga saat ini, kata dia, jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 8 meter tersebut tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
"Warga yang ingin menuju Loji dan Kiara Dua di sekitar Pajampangan kami imbau untuk mencari jalur alternatif karena jembatan ini tidak bisa dilintasi," ucap Jules.
Selain jembatan amblas, lanjut Jules, beberapa rumah warga di sekitar sungai juga terdampak. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami kerusakan parah dan hanyut terbawa arus deras.
"Beberapa rumah di tepi sungai ada yang hanyut, tapi syukurnya penghuni berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Lebih lanjut, Jules mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana susulan akibat cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut di Sukabumi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan tiga orang meninggal dunia dan lima hilang mengungsi imbas banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Jumlah tersebut berdasarkan data yang dihimpun BPBD Sukabumi hingga Jumat (7/3) pukul 14.00 WIB.
"Meninggal dunia3 jiwa, hilang atau belum ditemukan 5 jiwa," demikian keterangan tertulis BPBD Sukabumi.
BPBD Sukabumi juga mencatat ada sebanyak 149 KK atau 264 jiwa terdampak dan 146 KK atau 304 jiwa harus mengungsi.
Berdasarkan data terbaru, wilayah yang terdampak meluas menjadi 24 kecamatan. Yakni kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampangkulon, serta Purabaya.
(dis/gil)