Jepang Buka Lowongan Kerja 150.000 Orang, dari Indonesia Paling Dicari

1 day ago 5

loading...

Ketua Umum Ikapeksi Pranyoto Widodo. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (Ikapeksi) menyatakan Jepang masih sangat kekurangan tenaga kerja dan saat ini membutuhkan sekitar 150.000 pekerja dari berbagai negara.

Ketua Umum Ikapeksi Pranyoto Widodo mengatakan Jepang masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di sektor manufaktur seperti pengecoran logam hingga sektor otomotif. Selain itu, sektor konstruksi juga membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah besar.

"Kami hadir untuk mendukung tenaga kerja di Indonesia yang saat ini masih kesulitan dalam mendapatkan kesempatan bekerja. Saat ini, Jepang membuka kesempatan bagi 150.000 tenaga kerja untuk berkarir di sana," ujarnya dalam acara HUT Ikapeksi, dikutip Rabu (23/4/2025).

Menurut dia, saat ini pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen meningkatkan skill para sumber daya manusia di Indonesia agar lebih siap bekerja atau magang di Jepang. Calon tenaga kerja yang baru lulus harus mengikuti pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi bahasa Jepang.

"Sertifikat JLPT N4 Bahasa Jepang adalahbukti resmi yang menunjukkan bahwa pemegangnya telah mencapai level kemampuan bahasa dasar, termasuk pemahaman kosakata, tata bahasa, pemahaman bacaan, dan pemahaman percakapan. Pengusaha di Jepang sangat menyukai tenaga kerja yang berasal dari Indonesia, peluangnya masih sangat besar," ujar dia.

Pranyoto mengungkapkan, dengan adanya program magang ke Jepang, maka akan otomatis mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Apabila satu anak saja yang diterima magang di sana, maka mengurangi tiga orang pengangguran di dalam negeri.

"Pertama, anak itu sendiri, kedua bapak atau ibunya yang tidak memiliki usaha. Pasti anaknya akan membuatkan usaha bagi orang tuanya dari penghasilan bekerja di Jepang seperti membuka toko kelontong hingga membeli sawah atau kebun," tuturnya.

Adapun tenaga kerja yang telah berhasil magang di Jepang dan kembali ke Indonesia, maka dalam waktu tiga tahun bisa kembali bekerja di Jepang dengan penghasilan yang lebih besar.

"Kultur di Indonesia masih kembali ke rumah, ada yang membuka usaha di sektor manufaktur di wilayah Bekasi dan Cikarang. Jika kembali bekerja ke Jepang, akan mendapatkan penghasilan mulai dari Rp12 juta yang bekerja di sektor pertanian, tergantung upah di wilayahnya," pungkasnya.

(nng)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |