Jakarta, CNN Indonesia --
Kapal meledak di Lamongan, Jawa Timur, terjadi pada Kamis (13/3) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Ada dua korban tewas dalam peristiwa di perairan laut utara Desa Kemantren, Paciran, Lamongan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari Antara, dua kapal berjenis tugboat atau kapal tunda dan tongkang yang diduga melakukan aktivitas bongkar muat batu bara semula dilaporkan terbakar di perairan tersebut.
Warga Desa Kemantren, Zaenal, mengatakan terbakarnya dua kapal itu juga disertai adanya ledakan yang getarannya dirasakan masyarakat di sekitar lokasi.
"Benar ada dua kapal, tugboat dan tongkang meledak dan terbakar di tengah laut utara Desa Kemantren. Tepatnya di kawasan PT. Lamongan Integrated Shorbase (LIS). Getarannya juga terasa hingga ke darat," katanya, Kamis.
Ia menambahkan, peristiwa ledakan dan terbakarnya dua kapal di perairan laut utara tersebut kurang lebih terjadi pada pukul 06.00 WIB. Informasi terkait peristiwa itu, beredar luas di masyarakat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
"Semua warga di grup WhatsApp desa tahu peristiwa ledakan, dua kali dan sangat keras," kata Zaenal.
Terpisah, Polres Lamongan menyatakan dua korban tewas dalam peristiwa itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi.
Kasi humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid mengatakan dua korban meninggal dunia tersebut, saat ini masih belum bisa diidentifikasi.
"Saat ini ditemukan lagi ada dua korban yang meninggal dunia dan dibawa ke RSU dr Suyudi untuk proses identifikasi," katanya.
"Nanti akan kami sampaikan kembali soal data-data atau identifikasi korban," imbuhnya.
Selain itu, dilaporkan telah dievakuasi 15 korban selamat.
Dari total 15 korban selamat tersebut, 12 di antaranya mengalami luka ringan dan saat ini dalam observasi tim medis, sedangkan tiga lainnya dibawa ke RSU dr Suyudi untuk penanganan lebih lanjut.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki terkait dengan penyebab kebakaran dua kapal tugboat Roselyne 08 dan kapal tongkang tanker MT Ronggolawe berkapasitas 300 deadweight tonnage (DT) itu.
Berdasarkan informasi sementara, diduga ledakan yang terdengar berasal dari mesin kapal. Proses investigasi terus dilakukan guna memastikan faktor pemicu serta dampak yang ditimbulkan.
(kid)