Keluarga kerajaan Inggris Beragama Apa? Pangeran William Diisukan Masuk Islam

JAKARTA - Keluarga kerajaan Inggris Beragama Apa? Ini karena agama di keluarga kerajaan memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Bahkah, belakangan tersiar kabar bahwa Pangeran William diisukan telah masuk Islam. Spekulasi ini memicu perdebatan di kalangan pendukung kerajaan dan kelompok yang mempertanyakan kelayakannya sebagai pewaris takhta Inggris.

Beberapa waktu lalu, sebuah video menunjukkan Pangeran William mengucapkan “Assalamualaikum” saat bertemu komunitas Muslim di Inggris. Namun, rekaman ini kemudian dipelintir oleh kelompok tertentu sebagai indikasi bahwa dia telah masuk Islam.

Para ahli menegaskan bahwa menghormati keberagaman agama tidak sama dengan berpindah keyakinan, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa William telah meninggalkan Anglikanisme.

Dikutip goodhousekeeping, Raja Charles III secara resmi mengikuti jejak Ratu Elizabeth II yang berkuasa. Ketika dinobatkan menjadi Raja, terlihat jelas agama yang dianut Charles, di mana upacara penobatan dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury Justin Welby dan serangkaian tradisi keagamaan penting berlangsung, termasuk pengurapan yang tidak ditayangkan di TV. Dengan peristiwa-peristiwa ini yang pertama kali terjadi di abad ke-21, banyak yang bertanya-tanya agama apa yang dianut keluarga kerajaan.

Sebelum Raja Charles naik takhta, Ratu Elizabeth adalah Gubernur Tertinggi dan Pembela Iman Gereja Inggris, gereja negara Inggris yang memisahkan diri dari Katolik Roma pada abad ke-16.

Menurut situs web keluarga kerajaan, gelar-gelar ini berasal dari masa pemerintahan Raja Henry VIII saat ia diberi gelar “Pembela Iman” oleh Paus Leo X pada tahun 1521. Akan tetapi, saat Paus menolak untuk membatalkan pernikahan Henry VIII dengan istri pertamanya, Catherine dari Aragon, setelah ia gagal menghasilkan pewaris takhta laki-laki, raja tersebut melepaskan kewenangan Kepausan pada tahun 1534 dan menceraikannya.

Setelah pemutusan hubungan bersejarah ini dengan Roma, dkutip BBC, Henry VIII menetapkan dirinya sebagai "satu-satunya kepala tertinggi Gereja Inggris yang disebut Anglicana Ecclesia.

Sementara, Mary I mencoba memulihkan Katolik Roma di Inggris, saudara perempuannya Elizabeth I menyatakan dirinya sebagai "Gubernur Tertinggi" Gereja Inggris ketika ia mengambil alih mahkota pada tahun 1558. Sejak saat itu, keluarga kerajaan telah mempraktikkan Anglikanisme, suatu bentuk agama Kristen.

Mengikuti jejak Ratu Elizabeth, Raja Charles sekarang diakui sebagai Gubernur Tertinggi Gereja Inggris. Meskipun demikian, Uskup Agung Canterbury adalah kepala pendeta gereja.

Pada penobatan Ratu pada 1953, Uskup Agung Canterbury mengurapinya dan dia mengambil sumpah untuk "mempertahankan dan melestarikan dengan tidak dapat diganggu gugat penyelesaian Gereja Inggris, dan doktrin penyembahan, disiplin, dan pemerintahannya, sebagaimana ditetapkan oleh hukum di Inggris."

Seiring menyebarnya Gereja Inggris ke seluruh dunia, nama-nama yang digunakan di berbagai negara pun berbeda-beda. Kelompok gereja yang terpisah ini dikenal sebagai Persekutuan Anglikan, tetapi gereja induknya tetaplah Gereja Inggris dengan Uskup Agung Canterbury sebagai kepala persekutuan yang bersatu.

Untuk pembaptisan Pangeran Louis pada Juli 2018, Uskup Agung Canterbury, Yang Terhormat Justin, memimpin upacara di Kapel Kerajaan di Istana St. James di London. Dia juga meresmikan pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle pada bulan Mei di awal tahun itu dan membaptis Meghan ke dalam Gereja Inggris pada Maret.

(tdy)