Kemensos dan TP2GP Usulkan 10 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional 2025

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) tengah membahas pengusulan calon Pahlawan Nasional 2025. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan dalam prosesnya semangat persatuan dan kebersamaan menjadi prinsip utama dalam penentuan gelar tersebut.

"Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3).

Semangat ini menjadi pedoman bagi anggota TP2GP yang terdiri dari berbagai unsur, seperti staf ahli, akademisi, budayawan, perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI, serta Perpustakaan Nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping mempertimbangkan aspek sosial dan historis, mekanisme pengusulan Pahlawan Nasional juga harus melalui tahapan yang berjenjang, dimulai dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.

"Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah," kata Gus Ipul.

Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.

Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan usulan baru, sementara enam lainnya adalah pengajuan ulang dari tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.

Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, antara lain K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).

Nama-nama yang telah disepakati oleh Dewan Gelar pada 2024 juga akan kembali diajukan pada tahun ini, mengingat hingga kini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.

Menurut Gus Ipul, hal ini dikarenakan belum ada catatan apapun dari Presiden tentang usulan yang sudah dibuat oleh Menteri Sosial sebelumnya.

"Pastinya saya akan memberikan laporan agar pengangkatan gelar tahun ini bisa disertakan dengan tahun sebelumnya, tahun 2024. Jadi ada dua (usulan) bila Presiden berkenan," sebut dia.

Adapun nama-nama yang telah disepakati Dewan Gelar pada 2024 antara lain Andi Makasau, Letjen Bambang Sugeng, Rahma El Yunusiah, Frans Seda, Letkol Muhammad Sroedji, AM Sangaji, Marsekal Rd. Soerjadi Soerjadarma, serta Sultan Muhammad Salahuddin.

Pengusulan calon Pahlawan Nasional untuk tahun 2025 akan ditutup pada 11 April 2025. Setelah itu, tahap verifikasi akan dilakukan, diikuti oleh sidang pleno TP2GP yang akan menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Sosial sebelum akhirnya diajukan kepada Presiden.

Kemensos memastikan bahwa seluruh proses berjalan secara transparan dan efektif. Komitmen ini bertujuan agar tokoh-tokoh yang diajukan benar-benar memiliki kontribusi besar bagi bangsa, serta sejalan dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang menjadi nilai utama bangsa Indonesia.

(rir)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |