loading...
Permusuhan antara Bani Israil dengan Nabi Isa yang semakin menjadi-jadi membuat Allah berkehendak untuk mengangkat Nabi Isa ke langit agar terhindar dari pembunuhan mereka. Foto ilustrasi/ist
Kisah Nabi Isa 'alaihissalam diangkat ke langit tercantum dan dijelaskan dalam Al Qur'an. Dalam Islam, Nabi Isa Alaihissalam menjadi salah satu dari 25 Nabi yang wajib diimani oleh setiap Muslim.
Nabi Isa AS juga merupakan satu dari lima nabi dan rasul yang berpredikat ' ulul 'azmi atau nabi yang diberikan keistimewaan dengan keteguhan hati yang luar biasa dalam mengemban risalah Allah karena kebebalan umatnya.
Terdapat sejumlah mukjizat Nabi Isa AS , salah satunya adalah dapat berbicara ketika masih bayi. Dimana pada saat itu Maryam yang memiliki anak dituduh telah berzina, kemudian Nabi Isa berkata: “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberikan Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi.”
Nabi Isa juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati atas seizin Allah SWT. Beliau pernah menghidupkan seorang bernama Lazaro (Lazarus) yang sudah meninggal selama empat hari. Selain itu, Nabi Isa juga dapat menhidupkan burung yang dibuatnya menggunakan tanah liat.
Mukjizat lain yang dimiliki Nabi Isa adalah mampu menyembuhkan orang buta dan berpenyakit kulit (kusta) hanya dengan menyentuhnya. Nabi Isa diangkat menjadi nabi dan rasul Allah pada usia 30 tahun dengan tugas untuk berdakwah kepada Bani Israil di Palestina dan membenarkan kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.
Nabi Isa tidak sendirian dalam berdakwah. Ia memiliki 12 sahabat setia yang disebut Hawariyyun (para pembantu). Mereka adalah orang-orang yang percaya kepada risalah Nabi Isa dan bersedia membantunya dalam menyebarkan agama Allah. Namun, tidak semua Bani Israil mau menerima dakwah Nabi Isa. Sebagian besar dari mereka menolak, memusuhi dan mencoba membunuhnya.
Permusuhan antara Bani Israil dengan Nabi Isa yang semakin menjadi-jadi membuat Allah berkehendak untuk mengangkat Nabi Isa ke langit agar terhindar dari pembunuhan mereka. Allah membuat salah seorang sahabat Nabi Isa yang bernama Yudas Iskariot (Judas Iscariot) diserupakan dengan wajah Nabi Isa sehingga ia ditangkap oleh tentara Romawi atas laporan para pemimpin
Peristiwa itu terekam dalam Al Qur'an. Allah SWT berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158) وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا (159)
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An-Nisa’: 157-159)
Kisah Nabi Isa dalam Tafsir Surat An-Nisaayat 157-159
Dalam Tafsir Ibnu Katsir tentang ayat 157-158 surat an-Nisa ini diterangkan, orang-orang Yahudi itu masih belum puas dengan ulahnya yang terus mengganggu Nabi Isa. Mereka Akhirnya mereka datang kepada Raja Dimasyq (Damascus) di masa itu.
Raja Dimasyq adalah seorang musyrik penyembah bintang, para pemeluk agamanya dikenal dengan sebutan pemeluk agama Yunani. Akhirnya mereka (orang-orang) Yahudi itu sampai kepada raja tersebut, lalu melaporkan laporan palsu kepadanya bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menghasut khalayak ramai, menyesatkan mereka, dan menganjurkan mereka agar memberontak kepada raja.
Mendengar laporan tersebut si raja murka, lalu ia mengirimkan instruksi kepada gubernurnya yang ada di Baitul Maqdis, memerintahkannya agar menangkap lelaki yang dimaksud, lalu menyalibnya dan kepalanya diikat dengan duri agar tidak mengganggu orang-orang lagi.
Ketika surat raja itu sampai kepada si gubernur, dia segera melaksanakan perintah itu, lalu ia berangkat bersama segolongan orang-orang Yahudi menuju ke sebuah rumah yang di dalamnya terdapat Nabi Isa as bersama sejumlah sahabatnya; jumlah mereka kurang lebih ada dua belas atau tiga belas orang.
Menurut pendapat yang lain adalah tujuh belas orang. Hal tersebut terjadi pada hari Jumat, sesudah waktu Asar, yaitu petang hari Sabtu. Mereka mengepung rumah tersebut.
Ketika Nabi Isa merasakan bahwa mereka pasti dapat memasuki rumah itu atau ia terpaksa keluar rumah dan akhirnya bersua dengan mereka, maka ia berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Siapakah di antara kalian yang mau diserupakan seperti diriku? Kelak dia akan menjadi temanku di surga."
Maka majulah seorang pemuda yang rela berperan sebagai Nabi Isa. Tetapi Nabi Isa memandang pemuda itu masih terlalu hijau untuk melakukannya. Maka ia mengulangi permintaannya sebanyak dua kali atau tiga kali.
Tetapi setiap kali ia mengulangi perkataannya, tiada seorang pun yang berani maju kecuali pemuda itu. Akhirnya Nabi Isa berkata, "Kalau memang demikian, jadilah kamu seperti diriku." Maka Allah menjadikannya mirip seperti Nabi Isa as hingga seakan-akan dia memang Nabi Isa sendiri.
Lalu terbukalah salah satu bagian dari atap rumah itu, dan Nabi Isa tertimpa rasa kantuk yang sangat hingga tertidur, lalu ia diangkat ke langit dalam keadaan demikian. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ