Konklaf Dimulai, 135 Kardinal Dikurung untuk Pilih Pengganti Petrus

18 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Rabu (7/5/2025) secara resmi sebanyak 135 Kardinal yang berhak memilih dan dipilih secara resmi memulai pemilihan suara atau Konklaf. Untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik di dunia, menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal pada hari Senin (21/5/2025) lalu.

Paus baru itu akan meneruskan tahta jabatan Petrus, sebagai Paus Katolik yang pertama. Dia adalah 1 dari 12 rasul Yesus yang pertama.

Konklaf digelar di Kapel Sistina, Vatikan, Roma. Rangkaian Konklaf dimulai dengan perayaan misa kudus pada pagi hari, pukul 10.00 waktu Roma. Misa ini ditujukan untuk mengawal Konklaf agar prosesnya diberkati Roh Kudus.

Kemudian pada pukul 16.30 waktu Roma atau 21.20 WIB, para Kardinal elektor atau yang berhak memilih dan dipilih melakukan prosesi dari Kapel Paulina ke Kapel Sistina, sambil melantunkan Veni Creator, memohon Roh Kudus.

Kemudian, para Kardinal elektor masing-masing akan mengucapkan janji kerahasiaan, setelah pimpinan proses Konklaf membacakan ketentuan dan aturan wajib Konklaf. 

Prosesi masuk dan sumpah para Kardinal di Kapel Sistina. (YouTube/EWTN Vatican)Foto: Prosesi masuk dan sumpah para Kardinal di Kapel Sistina. (YouTube/EWTN Vatican)
Prosesi masuk dan sumpah para Kardinal di Kapel Sistina. (YouTube/EWTN Vatican)

Pintu Sistina Ditutup, Konklaf Dimulai

Momen sebelum Konklaf dimulai, sebelum Kapel Sistina ditutup rapat, Kardinal pemimpin proses Kardinal menyerukan "Extra omnes!". Artinya, "semuanya keluar!".

Pintu ditutup. Para Kardinal elektor akan putus kontak dari dunia luar selama pemungutan suara. Konklaf resmi dimulai. 

Selanjutnya, umat Katolik di seluruh dunia, tinggal menunggu keluarnya asap dari cerobong yang sudah dipasang sejak pekan lalu. Jika asap yang keluar berwarna putih, artinya, Paus baru terpilih.

Mengutip Catholic News Agency, pada saat Konklaf pemilihan Paus Fransiskus dibutuhkan 5 kali pemungutan suara selama 2 hari. Pemilihan Paus Benediktus XVI melalui 4 kali pemungutan suara selama 2hari, dan pemilihan Paus Yohannes Paulus II butuh 8 kali pemungutan suara selama 3 hari.

Para Kardinal elektor menghormat altar kudus sebelum menuju kursi masing-masing sebelum konklaf 2025 dimulai. (YouTube/EWTN Vatican)Foto: Para Kardinal elektor menghormat altar kudus sebelum menuju kursi masing-masing sebelum konklaf 2025 dimulai. (YouTube/EWTN Vatican)
Para Kardinal elektor menghormat altar kudus sebelum menuju kursi masing-masing sebelum konklaf 2025 dimulai. (YouTube/EWTN Vatican)

Setelah Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf, dia pun mengucap sumpah sebelum Konklaf dimulai. Sumpah itu sebagai janji menjalani Konklaf tanpa campur tangan dunia luar, menyerahkan kepada kehendak Tuhan, menjaga kerahasiaan.

Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf dan janji kerahasiaan. (YouTube/EWTN Vatican)Foto: Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf dan janji kerahasiaan. (YouTube/EWTN Vatican)
Kardinal Pietro Parolin membacakan ketentuan Konklaf dan janji kerahasiaan. (YouTube/EWTN Vatican)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jelang Konklaf, Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina Vatikan

Next Article Paus Fransiskus dalam Kondisi Kritis, Ini Penjelasan Vatikan

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |