loading...
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli blak-blakan terkait mekanisme mempekerjakan kembali korban PHK Sritex. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan tim kurator masih membahas mekanisme terkait mempekerjakan buruh PT Sri Rejeki Isman alias Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Yassierli mengatakan, tim kurator bakal mengoperasikan pabrik Sritex yang sudah ditutup sebelumnya.
Meski begitu Menaker mengaku, mekanisme mempekerjakan kembali buruh yang menjadi korban PHK masih dalam tahap pembahasan, terutama soal teknisnya.
“Terkait dengan bagaimana mekanisme untuk kerja kembali ini tentu kami akan kerja sama dengan kurator tentunya. Kita akan padati mencoba berkoordinasi mekanismenya seperti apa? Teknisnya seperti apa?” ujar Yassierli saat konferensi pers di gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).
Menaker Yassierli memastikan, kurator membuka opsi untuk mengoperasikan pabrik Sritex, dan menyatakan komitmen ini sudah disampaikan kurator kepada pemerintah.
“Yang penting yang sama-sama kita sudah dengar bahwa ada komitmen dari kurator untuk membuka opsi beroperasinya kembali pabrik, sehingga ada kesempatan untuk bekerja kembali,” paparnya.
“Dan insyaAllah kami akan hadir di sana untuk mengawal,” beber dia.
Perusahaan tekstil yang berdiri sejak 1966 sebagai perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, sempat dijanjikan oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Imanuel Ebenezer tidak akan ada PHK.
Namun saat ini total lebih dari 10.000 karyawan Sritex yang diberhentikan per 26 Februari dan terakhir bekerja pada Jumat, 28 Februari 2025.
(akr)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya