Mendikdasmen Beberkan Jurus Sakti Berantas Budaya Menyontek di Sekolah

5 hours ago 2

loading...

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. Foto/Felldy Utama.

DEPOK - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ( Mendikdasmen ), Abdul Mu’ti, menanggapi serius hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang menunjukkan masih maraknya praktik menyontek dan plagiarisme di lingkungan pendidikan.

Dalam acara Konsolidasi Nasional 2025 yang digelar di Gedung PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Selasa (29/4), Mu’ti mengungkapkan bahwa tradisi menyontek di sekolah disebabkan oleh berbagai faktor mendasar.

Faktor yang dimaksud Menteri Mu'ti ada tiga, yaitu:

1. Bentuk atau model soal yang masih hafalan

2. Ada faktor tidak percaya diri murid dalam penguasaan materi

3. Orientasi Pendidikan yang masih kuantitatif

"Keberhasilan itu diukur dari berapa nilainya, berapa peringkatnya, dan sebagainya," ujar Mu'ti.

Sebagai langkah konkret, Kemendikdasmen merancang strategi baru untuk memberantas budaya menyontek: penerapan pembelajaran mendalam (deep learning).

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |