Miliarder Amerika Ramai-ramai Kecam Tarif Trump, Siapa Saja?

1 week ago 12

loading...

Sejumlah pemodal dan miliarder Amerika melayangkan kritik terhadap Presiden Donald Trump terkait tarif besar-besaran yang diumumkan pekan lalu. Foto/Dok

JAKARTA - Sejumlah pemodal dan miliarder Amerika melayangkan kritik terhadap Presiden Donald Trump terkait tarif besar-besaran yang diumumkan pekan lalu. Menurut kalangan investor, kebijakan Trump tidak disusun dengan baik dan memperingatkan tarif impor baru bisa berdampak serius bagi ekonomi AS.

Pada 2 April, Trump memberlakukan tarif minimum 10% pada semua impor dan memperkenalkan bea "timbal balik" mulai dari 11% hingga 50% pada puluhan negara yang dia tuduh mempertahankan ketidakseimbangan perdagangan yang tidak adil.

Kebijakan tarif baru AS langsung dibalas oleh China dengan menerapkan tarif timbal balik sebesar 34% pada impor AS. Sedangkan sejumlah negara lain mengisyaratkan bersedia membuka pintu bernegosiasi dengan Washington, meski tidak sedikit yang bersiap melakukan aksi balasan jika pembicaraan gagal.

Pasar global telah bereaksi tajam, dengan indeks utama di AS, Eropa, dan Asia turun selama tiga hari berturut-turut. CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon mengecam tarif dalam surat tahunannya kepada pemegang saham, dimana Ia memperingatkan bahwa tarif tersebut "mungkin akan meningkatkan inflasi" dan risiko resesi, dengan efek negatif yang sulit disembuhkan.

Sedangkan Ken Langone, miliarder salah satu pendiri peritel Home Depot, mengkritik tarif Trump terlalu tinggi dan terburu-buru. Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada hari Senin, dia menggambarkan tarif tambahan 34% pada China dianggap "terlalu agresif, terlalu cepat," dan menyebut pungutan 46% pada Vietnam sebagai "omong kosong."

"Saya tidak mengerti rumusnya," kata Langone, yang juga mendesak pendekatan yang lebih terukur, seperti tarif 10% secara menyeluruh dengan keringanan yang dinegosiasikan berdasarkan kasus per kasus.

Dia menambahkan, berharap Trump pada akhirnya melanjutkan pembicaraan dengan mitra dagang AS karena "saat ini, apa yang ditakuti semua orang adalah perang tarif."

Selanjutnya ada investor Hedge fund, Stanley Druckenmiller, mentor dekat Menteri Keuangan Scott Bessent, memposting pernyataan singkat di X pada hari Minggu: "Saya tidak mendukung tarif melebihi 10%."

Miliarder Bill Ackman yang juga investor kawakan menyebut tarif itu sebagai "perang nuklir ekonomi" dalam sebuah postingan di X. Dia menyerukan, agar tarif tetap 10% masih boleh berlaku untuk "hak istimewa" akses ke pasar AS, tetapi menyarankan agar menghentikan bea timbal balik selama 90 hari untuk memungkinkan adanya negosiasi.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |