Nasib Perang Rusia-Ukraina Diputuskan di Arab Saudi, Ini Jadwalnya

3 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat dan Ukraina dijadwalkan mengadakan pertemuan penting di Arab Saudi pekan depan untuk membahas kemungkinan tercapainya gencatan senjata dalam perang dengan Rusia. Pertemuan ini muncul di tengah memburuknya hubungan antara Washington dan Kyiv setelah ketegangan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengalami ketegangan setelah pertemuan di Gedung Putih yang berujung pada perselisihan terbuka di hadapan media.

Dalam pertemuan tersebut, Zelensky dijadwalkan menandatangani perjanjian ekonomi yang memungkinkan akses Amerika Serikat ke cadangan mineral langka Ukraina sebagai bentuk kompensasi atas biaya pertahanan yang telah dikeluarkan Washington dalam tiga tahun terakhir.

Namun, Zelensky terus menyuarakan kekhawatiran atas tidak adanya jaminan keamanan militer dari Amerika Serikat. Sementara itu, pejabat Amerika berargumen bahwa jaminan ekonomi merupakan bentuk pertahanan yang lebih efektif terhadap ancaman Rusia.

Akibat perselisihan ini, Washington memutus bantuan militer ke Ukraina serta menutup akses Kyiv ke saluran intelijen NATO, yang semakin melemahkan kemampuan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Laporan pertama tentang pertemuan di Arab Saudi muncul dari Axios, yang mengutip dua sumber. Zelensky kemudian mengonfirmasi rencana tersebut dalam pertemuan dengan Dewan Eropa, menyatakan harapannya bahwa diskusi dengan Amerika Serikat dapat menghasilkan "pertemuan yang bermakna" minggu depan.

"Ukraina tidak hanya siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk perdamaian, tetapi kami juga mengusulkan apa saja langkah-langkah tersebut," kata Zelensky di hadapan Dewan Eropa, katanya, sebagaimana dikutip Newsweek, Jumat (7/3/2025).

Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa "setiap gencatan senjata dan segala bentuk langkah membangun kepercayaan hanya bisa menjadi awal bagi penyelesaian penuh dan adil, termasuk perjanjian komprehensif mengenai jaminan keamanan serta penghentian perang."

Sebelumnya, Inggris dan Prancis telah berjanji untuk bekerja sama dengan Ukraina dalam menyusun rencana perdamaian yang akan mereka ajukan kepada Amerika Serikat. Zelensky juga menegaskan dalam unggahan di X bahwa ia dan mitra-mitra internasionalnya tengah mempersiapkan proposal praktis untuk mengakhiri perang.

Steve Witkoff, utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah, mengonfirmasi bahwa pertemuan sedang direncanakan tetapi belum memberikan tanggal pasti.

Adapun menurut laporan Axios, pertemuan antara Ukraina dan Amerika Serikat dijadwalkan berlangsung pada Rabu depan. Sebelum itu, Zelensky akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk mendiskusikan strategi lebih lanjut.

Setelah itu, Zelensky akan tetap berada di Arab Saudi untuk merundingkan perjanjian dengan perwakilan Amerika Serikat.

Rencana dan Strategi yang Diajukan

Dalam unggahannya di X, Zelensky menguraikan strategi utama yang menurutnya bisa menjadi langkah awal menuju perdamaian.

Pertama, menghentikan serangan udara Rusia, termasuk serangan rudal, drone jarak jauh, serta pemboman terhadap infrastruktur energi dan sipil lainnya.

Kedua, menghentikan operasi militer di Laut Hitam guna memastikan navigasi yang aman dan damai di wilayah tersebut.

Ketiga, memastikan bahwa langkah-langkah awal ini menjadi bagian dari penyelesaian komprehensif yang lebih luas.

"Kami menganggap langkah-langkah awal ini sebagai pendahuluan bagi penyelesaian yang lebih luas dan menyeluruh," tambah Zelensky. "Perang ini harus diakhiri secepat mungkin, dan Ukraina siap bekerja tanpa henti bersama mitra kami di Amerika Serikat dan Eropa untuk mencapai perdamaian."

Steve Witkoff mengonfirmasi bahwa Presiden Trump telah menerima surat dari Zelensky terkait rencana perdamaian. Ia mengatakan bahwa Trump melihat surat tersebut sebagai langkah positif pertama.

"Dari surat itu, kini kami sedang berdiskusi untuk mengoordinasikan pertemuan dengan pihak Ukraina di Riyadh, atau mungkin Jeddah. Kota tempat pertemuan masih bisa berubah, tetapi yang pasti adalah pertemuan akan berlangsung di Arab Saudi. Tujuannya adalah menyusun kerangka kerja untuk kesepakatan perdamaian, termasuk gencatan senjata awal," ujar Witkoff kepada wartawan di luar Gedung Putih.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Kopdar Bahas Upaya Akhiri Perang dengan Ukraina

Next Article Menanti Sentuhan 'Magis' Trump di Rusia-Ukraina, Perang Berakhir?

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |