Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Maret 2025 mengalami surplus US$4,33 miliar. Ini adalah surplus ke-59 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Surplus ini lebih tinggi dibandingkan bulan Februari sebelumnya yang mencapai US$ 3,12 miliar. Namun, surplus ini lebih rendah dibandingkan Maret 2024, sebesar US$ 4,47 miliar.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan secara bulanan nilai surplus ini naik US$ 1,23 miliar sehingga ini menjadi surplus 59 bulan beruntun sejak Mei 2020.
"Surplus ditopang komoditas nonmigas US$ 6 miliar penyumbang utama lemak hewan nabati bahan bakar mineral serta besi dan baja," kata Amalia dalam paparan BPS, Senin (21/4/2025).
Secara kumulatif hingga bulan Maret 2025, neraca perdagangan tercatat surplus US$ 10,92 miliar. Amalia mengatakan jika dibandingkan tahun lalu Januari-Maret 2024 kenaikan US$ 3,51 miliar. Surplus ini ditopang surplus komoditas nonmigas US$ 15,76 miliar sementara neraca migas mengalami defisit. Defisit migas mencatat US$ 1,67 miliar, disumbang oleh hasil minyak dan minyak mentah.
Foto: Rilis BPS Senin, (21/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
Rilis BPS Senin, (21/4/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistics)
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BPS: Surplus Neraca Dagang RI USD 4,43 Miliar di Maret 2025
Next Article Video: Surplus Neraca Dagang RI Diramal Berlanjut Tapi Menyusut!