Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membidik pertumbuhan kredit mencapai 7% hingga 9% hingga akhir 2025. Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto meyakini bahwa pihaknya dapat meneruskan kinerja positif bank pelat merah itu hingga akhir tahun.
Ia menyampaikan bank pelat merah itu tengah memperkuat fondasi bisnis BRI dengan fokus pada fundamental yang kuat, melingkupi portfolio kredit yang sehat, dan terutama sedang meningkatkan dana murah (CASA). Agus menyampaikan saat ini komposisi CASA mendekati 70% dari keseluruhan dana pihak ketiga (DPK).
"Kami optimis juga bisa menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan sustain," kata Agus saat Paparan Kinerja BRI Triwulan III-2025 secara virtual, Kamis (30/10/2025).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI, Hery Gunardi mengatakan bank pelat merah itu sudah menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para pemegang saham. Ia mengatakan RKAP BRI itu sudah diteken dan harapannya dapat dipenuhi.
"Nah, sejauh ini sampai dengan kuartal ketiga ini kita melihat banyak sekali signal yang positif ya terhadap pertumbuhan BRI," pungkas Hery.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan simpanan masyarakat di BRI. Hery menyebut BRI memperkkuat infrastruktur dan mesin transaksi melalui aplikasi digital (BRImo dan Qlola), merchant, EDC, QRIS, hingga Agen BRILink.
"Ini adalah mesin yang dimiliki BRI yang luar biasa jumlahnya besar dibandingkan dengan kompetitor dan ini mulai kita hangatkan mesinnya," tukasnya.
Hery mencontohkan volume transaksi BRImo mencapai sekitar Rp14 triliun per Maret 2025, sudah meningkatn menjadi Rp25 triliun per hari ini.
"Jadi ini adalah signal positif bahwa dengan men-generate makin banyak volume transaksi, dan makin banyak nasabah melakukan, menggunakan infrastruktur transaksi bankingnya BRI, maka dana masyarakat ataupun DPK murahnya juga akan makin banyak," terangnya.
Dari penyaluran kredit, BRI bisnis proses pada bisnis mikro, dan juga mulai menerapkan productivity management di unit-unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Harapannya memang nanti sebentar lagi mikro ini akan back on track, kembali lagi seperti apa yang kita harapkan," kata Hery.
Di sisi lain, yakni consumer, kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit pemilikan rumah (KPR) disebut mulai hidup dan membaik. Hery menyampaikan pihaknya selalu merapihkan semua bisnis proses dan bisnis modelnya, memperkuat lini-lini yang ada di wilayah.
"Nah ujung-ujungnya adalah kita ingin mendeliver apa yang kita janjikan kepada pemegang saham dan kepada investor, kepada regulator bahwa mohon doanya Insya Allah nanti Desember 2025, kita akan bisa sesuai dengan apa yang sudah kita tulis di dalam RKP," tuturnya.
Untuk diketahui, BRI secara konsolidasi telah membukukan laba bersih periode berjalan Rp41,23 triliun pada kuartal III-2025. Perolehan itu turun 9,10% secara tahunan atau year on year (yoy), dari sebesar Rp45,36 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.438,11 triliun, tumbuh 6,26% yoy pada periode yang berakhir 30 September 2025. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.150,73 triliun, dengan komposisi sebesar 80,02% terhadap total portofolio kredit.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK: Bankir Masih Pede Kredit Tumbuh 9%-11% Tahun Ini

5 hours ago
2


































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273598/original/029668700_1751637513-WhatsApp_Image_2025-07-04_at_8.55.48_PM.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4713389/original/012163500_1704983411-WhatsApp_Image_2024-01-11_at_21.21.33.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5272514/original/002039600_1751554236-WhatsApp_Image_2025-07-03_at_9.46.56_PM.jpeg)








